Menggenggam Masa Depan Wisata Lahat lewat Keanggunan Taman Ribang Kemambang

Wakil Bupati Lahat meninjau progres revitalisasi Taman Rekreasi Ribang Kemambang sebagai destinasi wisata unggulan daerah.-Koranlapos.com-
KORANLAPOS.COM - Wakil Bupati Lahat, Widia Ningsih SH MH meninjau kawasan Taman Rekreasi Ribang Kemambang. Di hadapannya terbentang lahan yang ia sebut Zona C, tempat pohon, habitat satwa dan anak-anak nanti akan bertemu dalam suasana wisata yang mendidik. Sebuah zona yang dirancang bukan sekadar untuk rekreasi, tetapi juga untuk belajar hidup berdampingan dengan alam.
Di belakang area itu, Wakil Bupati Lahat, Widia Ningsih, menyebutnya sebuah lahan yang tidak sekadar kosong, melainkan ruang yang disiapkan untuk hidup bersama alam.
“Zona C ini untuk edukasi, untuk ekosistem,” ujarnya sambil menoleh ke deretan pohon yang berdiri tak jauh dari kolam Taman Ribang Kemambang.
Pohon-pohon itu tidak ditebang, justru dijadikan bagian dari rencana besar. Ada apiari. Ada habitat yang dibiarkan tetap alami.
BACA JUGA:SD Negeri 10 Lahat Gelar Peringatan Maulid Nabi
BACA JUGA:Wabup Lahat Dorong Pemuda Muhammadiyah Berkolaborasi Bangun Daerah
Bayangannya sederhana, anak-anak akan datang. Mereka memberi makan kelinci, melihat rusa dari dekat. Selama ini hanya mereka kenal lewat televisi. Kini bisa disentuh nyata. “Kalau anak-anak masuk, orang tuanya pasti ikut. Itu strategi sederhana, tapi efektif,” kata Widia.
Karena itu, wisata di Zona C diarahkan ramah untuk keluarga. Anak-anak senang, orang tua betah. Dan ekonomi pun ikut bergerak.
Ia menambahkan, Taman Ribang Kemambang ditargetkan selesai Desember. Jika semua lancar, Januari 2026 sudah bisa dibuka. Bangunannya sebagian pabrikasi tinggal pasang, yang ditebang Pohon? Tidak dibuang. Dijadikan bangku. Dijadikan bagian dari desain.
Di antara rencana itu, Widia mengingatkan kembali, Lahat pernah mencatat rekor MURI pada 2012. Kabupaten dengan jumlah megalit terbanyak di Indonesia. Maka, megalit (replika) harus hadir di Ribang Kemambang. Sebagai ikon. Sebagai pengingat identitas.
BACA JUGA:Ribang Kemambang dan Lahat Masa Depan: Saat Alam, Estetika, dan Ekonomi Menyatu
Di sekitarnya akan ada kios-kios kecil. UMKM lokal yang mengisi. “Harus dari masyarakat sini. Supaya ekonomi setempat ikut terangkat,” ujarnya.
Ada hal lain yang juga diperhatikannya: puntung rokok. “Kalau musim kemarau, satu puntung saja bisa menimbulkan kebakaran,” katanya. Maka, spot khusus merokok harus disediakan. Bukan untuk melarang, tapi menata. Supaya aman.
Percakapan kemudian mengalir ke arah berbeda. Tentang kopi. Tentang museum. Tentang Lahat yang lebih luas.