Pemkab Lahat Komit Perkuat Ketahanan Pangan, Menuju Lumbung Nasional

Reporter: Tiara |

Editor: Zaki |

Rabu , 18 Jun 2025 - 17:38

Wakil Bupati Lahat, Widia Ningsih SH MH.--

pemkab lahat komit perkuat ketahanan pangan, menuju lumbung nasional                            koranlapos.com - wakil bupati lahat widia ningsih sh mh, menghadiri rapat koordinasi optimalisasi kerjasama lintas sektoral dalam penyusunan neraca pangan wilayah (npw), neraca bahan makanan (nbm), peta ketahanan pangan (fsva), sistem peringatan dini kerawanan pangan dan gizi (spkg), serta analisis ketersediaan pangan kabupaten lahat. 
acara ini menegaskan komitmen pemerintah kabupaten lahat, dalam mewujudkan ketahanan pangan yang menjadi program prioritas nasional.
 
dalam sambutannya, widia menekankan pentingnya ketahanan pangan sebagai pilar utama pembangunan. 
 
"ketahanan pangan ini menjadi program prioritas. pidato pertama bapak presiden saat dilantik, ia bicara tentang ketahanan pangan dan swasembada pangan," kata widia.
 
ia menambahkan bahwa, di era kepemimpinannya bersama bupati lahat, fokus utama adalah sejajar dengan visi presiden dalam membangun indonesia, dimulai dari membangun desa.
 
widia menyoroti potensi besar kabupaten lahat sebagai lumbung pangan. 
 
"di lahat ini diproyeksikan ada 22.000 hektare sawah, namun yang berfungsi cuma 30 persen," jelasnya.
 
kondisi ini menjadi tantangan besar dalam mencapai ketahanan pangan, apalagi swasembada pangan. oleh karena itu, program strategis yang digagas oleh bupati dan wakil bupati adalah mengaktifkan kembali 22.000 hektare sawah dalam lima tahun ke depan.
 
salah satu penyebab utama tidak berfungsinya sebagian besar sawah di lahat adalah, kerusakan irigasi akibat bencana banjir bandang yang sering melanda.
 
untuk mengatasi masalah ini, pemerintah kabupaten lahat akan mengalokasikan dana dari apbd untuk membenahi sistem irigasi. 
"ada 4 bendungan irigasi yang ded-nya sudah dilakukan tahun ini dan pembangunannya akan dilakukan tahun depan. 
 
diproyeksikan pembangunan itu sekitar rp300-400 miliar menggunakan asli dari ded," tuturnya.
 
ia berharap dukungan anggaran fiskal kabupaten lahat akan terus bertambah untuk pembangunan irigasi yang lebih luas.
 
fokus perbaikan irigasi akan diprioritaskan pada daerah-daerah penghasil beras utama di lahat, seperti kota agung, kikim, tanjung tebat, dan mulak ulu. 
 
"jadi 4 bendungan irigasi di kikim 2, di tanjung tebat 1, di mulak ulu 1," tambahnya.
 
widia menegaskan bahwa, tujuan kabupaten lahat bukan hanya mencapai ketahanan pangan, melainkan swasembada pangan, yang berarti mampu mencapai surplus produksi pangan. 
 
"di kabupaten lahat ini, kita akan mengejar swasembada pangan dengan cara mengaktifkan lagi 22 ribu hektare sawah dalam waktu 5 tahun," tegasnya.
 
selain sektor pertanian, lahat juga memiliki kekayaan alam lainnya, termasuk pertambangan batubara terbesar di sumatera selatan dan pabrik semen yang merupakan terbesar kedua di indonesia. 
 
namun, widia menekankan bahwa pangan adalah "sumber guru" yang akan mendongkrak perekonomian desa-desa.
 
widia mengapresiasi dinas ketahanan pangan kabupaten lahat, atas terselenggaranya rapat koordinasi ini. ia menekankan agar acara ini tidak hanya menjadi seremonial, melainkan menjadi wadah ilmu pengetahuan yang dapat diterapkan di tingkat kecamatan dan desa.
 
tahapan penyusunan npw, nbm, fsva, dan spkg melibatkan pengumpulan data dari berbagai opd terkait seperti bappeda, dinas kesehatan, dinas perindustrian dan perdagangan, dinas ketahanan pangan holtikultura dan peternakan, dinas perikanan, dinas pekerjaan umum dan tata ruang, bpbd, bulog, bps, serta enumerator di tingkat kecamatan.
 
"tentunya untuk mengetahui potensi-potensi dari desa, atau kekurangan dari desa masing-masing, tentunya harus ada data," ujarnya. 
 
data yang valid dan akurat akan menjadi dasar perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kebijakan di bidang pangan, serta penelitian dan pengembangan.
widia berharap rapat koordinasi ini dapat meningkatkan koordinasi dan sinergi antar-opd dalam menyusun dokumen perencanaan dan pemetaan ketahanan pangan dan gizi yang kuat, terintegrasi, dan berbasis data. 
 
"sehingga terciptanya lahat berkemajuan, tentunya harus maju, untuk menuju keberhasilan, dan menata kota membangun desa," pungkasnya. (tiara)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Koran Lahat Pos Edisi Kamis 19 Juni 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan