Sosialisasi Program Bangga Kencana, Anggota DPR RI Sri Meliyana Ajak Cegah Stunting dengan Alat Ukur Akurat

Sosialisasi program Bangga Kencana dilaksanakan di Pendopoan rumah dinas Bupati Lahat, Selasa (17/6/2025).--

Lahat Pos - Sosialisasi program Bangga Kencana oleh Anggota DPR RI Komisi IX Ir Hj Sri Meliyana bersama Mitra Kerja Kementerian kependudukan dan pembangunan/BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) Sumsel dan Lahat terus menerus digaungkan. 

Sosialisasi program Bangga Kencana dilaksanakan di Pendopoan Rumdin Bupati, Kabupaten Lahat, Selasa (17/6/2025).

Anggota DPR RI Komisi IX Hj. Ir. Sri Meliyana menyoroti tentang stunting di Lahat. 

Menurutnya, waktu ia datang ke Lahat, pada periode kedua sebagai Anggota DPR RI dan pertama di Komisi IX, stunting di Lahat itu diangka 36 persen. "Berarti setiap tiga anak yang lahir, satu stunting," ujarnya. 

Ditambahkan, lima tahun yang lalu, kemudian di intervensi habis-habisan, pemerintah menurunkan jadi 14%, tapi Indonesia ternyata tidak mampu. Dari 30-an persen itu, di akhir tahun 2024, tinggal 21,5%. Tidak tercapai target secara nasional. 

"Tapi Lahat hebat, aku tidak tahu hebatnya, apakah dihebat-hebatkan, inilah pecahan jawabannya. Karena apa? ya tidak bisa membayangkan 36% jadi 7%," jelas Sri Meliyana.

Menurutnya, apakah benar mengukurnya? dirinya tidak tahu, bahkan termasuk yang terlibat dalam ukur-mengukur itu.

Sebab kalau salah ukur dan salah lapor angka itu, maka terjadi pembohongan, pembohongan terhadap generasi.

Jika laporannya salah, maka intervensinya salah. Maka kebijakan pusat terhadap itu menjadi salah. Di 2024, naik lagi, 10,6% Kabupaten Lahat, turun 7, naik lagi 10. 

"Kalau 10%, artinya apa? Setiap 10 bayi yang lahir, satu stunting, Kalau 7% itu, setiap 100 yang lahir, 7 stunting. Nah, inilah stunting ini bukan angka yang diam stunting ini angka yang bergerak," ucapnya 

Sepanjang bayi masih lahir, maka stunting masih mengintai. Canangan pemerintah dinaikkan sekarang jadi 17%.

"Berarti, stunting yang 10% itu bukan berarti tidur. Artinya, kita tetap harus menjaga. Paling tidak, tidak naik lagi. Dari 7%, naik 10% itu satu ancaman," jelasnya. 

Kemudian, tahun 2023 turunlah antropometri, alat pengukur tinggi dan berat badan, dengan alat tersebut pengukuran lebih akurat. 

"Nah, aku harap, selanjutnya, Lahat mengeluarkan angka baru dengan ukuran yang baru. Mudah-mudahan, kita tidak menjadi pembohong terhadap generasi dan dibuktikan hari ini, kesalahan kita itu kesalahan mengukur hari ini, buktinya 15 tahun yang akan datang," harap Sri. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan