Pemkab Lahat Komit Perkuat Ketahanan Pangan, Menuju Lumbung Nasional

Wakil Bupati Lahat, Widia Ningsih SH MH.--
"Di Kabupaten Lahat ini, kita akan mengejar swasembada pangan dengan cara mengaktifkan lagi 22 ribu hektare sawah dalam waktu 5 tahun," tegasnya.
Selain sektor pertanian, Lahat juga memiliki kekayaan alam lainnya, termasuk pertambangan batubara terbesar di Sumatera Selatan dan pabrik semen yang merupakan terbesar kedua di Indonesia.
Namun, Widia menekankan bahwa pangan adalah "sumber guru" yang akan mendongkrak perekonomian desa-desa.
Widia mengapresiasi Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lahat, atas terselenggaranya rapat koordinasi ini. Ia menekankan agar acara ini tidak hanya menjadi seremonial, melainkan menjadi wadah ilmu pengetahuan yang dapat diterapkan di tingkat kecamatan dan desa.
Tahapan penyusunan NPW, NBM, FSVA, dan SPKG melibatkan pengumpulan data dari berbagai OPD terkait seperti Bappeda, Dinas Kesehatan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Ketahanan Pangan Holtikultura dan Peternakan, Dinas Perikanan, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, BPBD, Bulog, BPS, serta enumerator di tingkat kecamatan.
"Tentunya untuk mengetahui potensi-potensi dari desa, atau kekurangan dari desa masing-masing, tentunya harus ada data," ujarnya.
Data yang valid dan akurat akan menjadi dasar perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kebijakan di bidang pangan, serta penelitian dan pengembangan.
Widia berharap rapat koordinasi ini dapat meningkatkan koordinasi dan sinergi antar-OPD dalam menyusun dokumen perencanaan dan pemetaan ketahanan pangan dan gizi yang kuat, terintegrasi, dan berbasis data.