Desa Bangkit Lewat Expo 2025

Ketua Umum APKASI Bursah Zarnubi sekaligus Bupati Kabupaten Lahat-Humas APKASI-Koranlapos.com
Jakarta, Koranlapos.com - Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) secara resmi meluncurkan kegiatan Indonesia Village Expo & Forum 2025 (IVEF 2025) di Gedung Kemendes PDT, Jakarta, kemarin.
Peluncuran dilakukan langsung oleh Wakil Menteri Desa dan PDT, Ahmad Riza Patria, yang menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam pembangunan desa.
“Sinergi kolaboratif berbagai elemen dalam pembangunan desa adalah motor penggerak ekonomi lokal. Ini menjadi pilar penting menuju pemerataan dan kesejahteraan nasional,” ujar Riza Patria dalam sambutannya.
IVEF 2025 digelar sebagai ajang pameran sekaligus forum yang mempertemukan pelaku usaha desa dengan investor dan pembeli dari dalam dan luar negeri. Melalui kegiatan ini, produk-produk unggulan dari desa diharapkan mampu menembus pasar internasional dan meningkatkan daya saing ekonomi lokal.
Selain pameran, event ini juga akan menampilkan beragam output inovatif dari pelaksanaan 12 Rencana Aksi yang melibatkan partisipasi aktif BUMDes, Koperasi Merah Putih, dan berbagai mitra usaha strategis.
BACA JUGA:Bursah Tegaskan Dukungan Apkasi untuk Sukseskan Program MBG di Daerah
BACA JUGA:GOW Kabupaten Lahat Resmi Dilantik, Bupati Bursah: Peran Perempuan Penting dalam Membangun Daerah
Ketua Umum Apkasi, Bursah Zarnubi, dalam sambutannya memberikan apresiasi atas penyelenggaraan IVEF 2025. Ia menyebut kegiatan ini sebagai wujud nyata bahwa desa harus menjadi subjek utama pembangunan nasional.
“Momentum ini sangat penting karena akar persoalan bangsa ini bermula dari desa. Ketimpangan muncul karena strategi pembangunan selama ini tidak berpihak pada desa,” tegas Bursah Zarnubi Bupati Kabupaten Lahat tersebut.
Lebih lanjut, Bursah menyatakan bahwa arah pembangunan ke depan harus selaras dengan Asta Cita ke-6 Presiden Prabowo Subianto, yakni membangun dari desa. Ia menilai pendekatan pembangunan berbasis desa adalah antitesis dari pola pembangunan yang sentralistik dan tidak inklusif.
“Kalau ini tidak dijadikan strategi pembangunan nasional dengan pendanaan yang memadai, kita akan kehilangan arah. Pembangunan tidak akan pernah menyatu secara nasional tanpa pondasi yang kuat dari desa,” katanya sambil menambahkan pentingnya penguatan koperasi desa, kemandirian pangan, dan pembangunan berbasis pertanian dikutip dari laman resminya.
Bursah juga menekankan pentingnya penguatan koperasi desa, kemandirian pangan, dan pembangunan berbasis pertanian sebagai landasan utama pembangunan desa berkelanjutan.