Anak dengan sifat yang easy biasanya akan lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan baru, anak yang slow to warm up membutuhkan beberapa waktu untuk beradaptasi, dan anak yang difficult tentunya sangat sulit untuk membuka diri terhadap lingkungan.
Oleh karenanya, Ayah dan Bunda tidak bisa memaksakan pola asuh yang sama terhadap tiga jenis anak tersebut. Anak dengan kepribadian tertutup, memerlukan intensitas komunikasi yang lebih banyak dengan orang tuanya. Beda lagi dengan anak yang memang terlahir sebagai social butterfly.
BACA JUGA:H Haryanto dan Istri Hadiri Tahlilan Yasinan Dikediaman H Cik Ujang dan Hj Lidyawati
BACA JUGA:Suasana Haru Penyambutan Jamaah Haji Kabupaten Lahat Tahun 2024
Selain itu, orang tua juga harus paham bahwa pola asuh yang melibatkan hukuman fisik akan membawa banyak kerugian dalam perkembangan kepribadian anak. Sehingga, hindarilah bentuk pola asuh yang menghadirkan hukuman seperti itu.
"Orang tua kalau marah atas kesalahan anak, jangan dilakukan dengan hukuman dipukul atau bentakan. Cobalah dengan menggunakan pendekatan teguran yang tegas tapi tetap hangat, " jelas Anastasia Satriyo, M.Psi, dalam wawancaranya bersama HaiBunda di beberapa waktu lalu.
Kesalahan pola asuh orang tua yang dapat merusak tumbuh kembang anak
Melansir dari berbagai sumber, berikut lima hal yang menjadi kesalahan pola asuh Bunda yang dapat merusak tumbuh kembang kepribadian anak:
1. Tidak memvalidasi perasaan anak
Melansir dari laman CNBC, orang tua patut membiarkan anak untuk berekspresi dan membicarakan emosi mereka. Hal ini berguna untuk kesehatan mental anak sedari dini.
Hindari penggunaan kalimat “jangan terlalu sedih” atau “itu bukan masalah besar” saat anak menceritakan kesedihan mereka. Perilaku itu akan membawa bumerang yang membuat anak menganggap perasaan sedih tidak penting.
Sikap yang tidak memvalidasi perasaan anak membuat Si Kecil cenderung menyimpan cerita keseharian mereka, lho, Bunda. Kepribadian anak yang tertutup tentu akan membuat khawatir para orang tua.
BACA JUGA:Mantap ! Empat Lawang dan Unsela Lahat Jalin Kerjasama
BACA JUGA:Pinta Camat dan Kades di Empat Lawang, Lakukan Pembinaan Bahaya Narkoba
Ketika anak menunjukkan atau menceritakan sesuatu yang mengkhawatirkannya, Bunda dapat meresponnya dengan memberi afirmasi seperti, “Bunda tahu kamu ketakutan saat ini.” Kemudian, cobalah untuk menanyakan mereka hal apa yang sekiranya bisa meredakan keresahan tersebut.
Dengan demikian, Si Kecil dapat belajar untuk mengelola dan mengatasi emosi yang mereka rasakan sendiri.