WAJIB TAHU! 16 Jenis Pola Asuh Anak dan Dampaknya pada Karakter, Orang Tua Harus Lebih Paham

Jumat 12 Jul 2024 - 15:22 WIB
Reporter : En
Editor : En

2. Tidak konsisten

Mengasuh anak tentu bukanlah hal yang mudah. Seringkali orang tua dibuat kewalahan oleh sikap anak sehari-hari. Hal inilah yang kerap membuat orang tua bersikap tidak konsisten ketika mengasuh anak. 

Apabila Bunda seringkali mengubah pola asuh, seperti kadang-kadang ketat, lalu besoknya menjadi tidak peduli pada anak, maka dapat membentuk situasi yang merugikan orang tua dan anak. Seringkali anak akan dibuat bingung untuk bersikap.

Polah asuh seperti ini akan menimbulkan miskomunikasi dalam mendisiplinkan anak. Anak-anak tidak akan menganggap serius ucapan orang tua. Rasa hormat mereka kepada orang tua juga bisa menurun, Bunda.

3. Tidak memberi teladan

Anak-anak adalah sosok yang meniru apapun yang disaksikannya, tanpa memandang dampak baik dan buruknya. Nah, sebagai orang yang paling sering menghabiskan waktu bersama anak, Bunda dan Ayah perlu memberikan contoh teladan yang baik.

“Ketika orang tua mencontohkan perilaku positif, anak-anak dapat belajar bagaimana caranya bersikap dalam menghadapi tantangan atau situasi yang menyulitkannya,” ungkap psikolog dan konselor mental, Dr. Jaclyn Gulotta, Ph.D, LMHC, dikutip dari Verywell Family.

BACA JUGA:6 Rekomendasi Buah Khususnya yang Sedang Melakukan Program Diet

BACA JUGA:Jelang Pilkada, Kadis Dukcapil : Percepat Rekam e-KTP Pemilih Pemula di Pagar Alam

4. Tak membiarkan anak melakukan kesalahan

Sebagai orang tua, tentu Ayah dan Bunda ingin yang terbaik untuk Si Kecil. Jadi, wajar saja bila muncul perasaan yang ingin melindungi anak dari kesalahan. Meskipun begitu, sikap tersebut ternyata tidak baik untuk dilakukan, lho. 

Nyatanya, melalui kesalahan atau kegagalan, anak-anak mendapatkan kesempatan untuk belajar dan tumbuh. Adanya kesalahan akan membantu Si Kecil untuk mengevaluasi apa yang dilakukannya dan bagaimana dampak yang dibentuknya. 

Dari hal tersebut, anak-anak dapat mengenal istilah bertahan hidup dengan sebab rasa yakin dari kemampuan yang dimiliki. Sementara itu, bila Bunda terus ikut campur atas hal yang dilakukan anak, itu justru menjadi bumerang dalam kepribadian mereka.

“Sikap menyelamatkan anak dari kesalahan secara terus-menerus akan membuat mereka sulit belajar dan berkembang. Hal ini akan menumbuhkan rasa tidak percaya diri anak,” jelas Gulotta.

5. Menghindari aturan atau batasan

Bunda mungkin pernah berpikir bahwa cara mengasuh anak yang baik adalah dengan tidak memberi banyak aturan. Namun, kebanyakan anak-anak, terutama  yang masih kecil merasa sulit untuk hidup tanpa aturan apapun.

Kategori :