Meskipun demikian, individu yang menderita maag atau GERD masih diperbolehkan berpuasa asalkan mereka secara teratur mengonsumsi obat maag dan menghindari makanan-makanan yang menjadi pemicu.
Selain itu, disarankan untuk tidak berbaring segera setelah makan dan untuk berhenti merokok guna mencegah kambuhnya penyakit maag.
2. Dehidrasi
Selama puasa, tubuh tidak menerima asupan cairan selama 13 jam, meningkatkan risiko dehidrasi, terutama ketika cairan tubuh hilang karena kondisi tertentu atau aktivitas fisik. Cuaca panas dapat memperburuk risiko dehidrasi saat berpuasa.
Dehidrasi selama puasa dapat menyebabkan gejala seperti kelelahan, ketidakseimbangan elektrolit, dan tekanan darah rendah.
BACA JUGA:Bank Indonesia Sumsel Selalu Bersinergi dengan Pemda
BACA JUGA:Nyatakan Siap Maju di Pilkada Lahat 2024
Kondisi ini dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan seperti infeksi saluran kemih, batu ginjal, dan pingsan jika terjadi secara berkelanjutan.
3. Diare
Saat puasa, masalah kesehatan lain yang sering muncul adalah diare. Diare bisa disebabkan oleh makanan yang terkontaminasi bakteri atau konsumsi makanan yang terlalu pedas dan berlemak.
Makanan yang sangat pedas dapat menyebabkan kejutan pada lambung, sedangkan makanan berlemak sulit dicerna dan dapat memicu diare jika dikonsumsi secara berlebihan.
4. Hipoglikemia
Ditambahkan dari dari halodoc, anjuran untuk "berbukalah dengan yang manis" disarankan dengan alasan tertentu. Ketika berbuka puasa, disarankan untuk mengonsumsi makanan yang manis agar energi kembali pulih dan kadar gula darah kembali normal.
BACA JUGA:Bagian Takjil dan Helm kepada Pengendara Motor
BACA JUGA:Demokrat Raih 5 Kursi DPR Empat Lawang
Namun, konsumsi gula berlebihan juga dapat menurunkan kadar gula darah, menyebabkan kondisi yang disebut hipoglikemia.