Pemberdayaan Perempuan dalam Perspektif Islam
Ilustrasi--
LAPOS, Lahat - Tahun ini, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) telah membuat tema Hari Ibu 2022 yang berbeda dengan perayaan hari ibu di negara lain. Menurut sejarah, Hari Ibu di Indonesia merupakan tonggak perjuangan perempuan dalam upaya kemerdekaan bangsa dan pergerakan perempuan Indonesia untuk menyuarakan haknya untuk mendapatkan perlindungan dan mencapai kesetaraan.
Namun, perempuan kini dianggap dalam masa yang krisis. Karena perempuan menanggung dampak yang lebih ketika suatu kemelut terjadi. Apalagi semenjak masa pandemi. PHK pada pekerja perempuan terjadi dimana-mana, KDRT yang terus meningkat hingga pernikahan dini pada anak dengan alasan ekonomi. Untuk itu, peringatan Hari Ibu tahun ini bertemakan, "Perempuan Berdaya Indonesia Maju", karena perempuan dianggap sebagai tulang punggung perekonomian keluarga dan negara.
Perempuan dan Ekonomi
Perempuan berperan besar dalam perekonomian, sehingga mereka menjadi faktor penting dalam penyusunan dan penerapan kebijakan. Inilah yang menjadikan banyak pihak berusaha untuk meningkatkan peran perempuan agar menjadi kuat di bidang ekonomi. Pendidikan dan kesempatan kerja perempuan harus sama dengan laki-laki.
Seluruh aturan yang menempatkan perempuan pada posisi dibawah laili-laki juga harus dihilangkan. Solusi yang dihadirkan oleh kaum feminis adalah dengan mendorong kaum perempuan agar mandiri dalam bidang ekonomi agar mampu bersaing dengan laki-laki. Jika perempuan sudah setara dengan laki-laki maka selesialah permasalahan perempuan.
Pemberdayaan ala Feminis
Kaum feminis menarasikan bahwa akar persoalan permasalahan perempuan adalah ketidakadilan gander. Untuk tercapainya keadilan gender, maka perempuan harus berdaya, setara dengan laki-laki. Tak pelak, pemberdayaan ekonomi perempuanpun saat ini terus digenjot. Para ibu digiring untuk memiliki penghasilan sendiri. Pelatihan - pelatihan dalam rangka meningkatkan kemampuan wirausaha semakin masif, mereka dipaksa untuk bekerja keluar rumah, atau bisnis online yang pada dasarnya mengalihkan peran utama mereka sebagai seorang ibu. Ditambah lagi mereka didukung oleh perusahaan E-commerce untuk meningkatkan kemampuan berbisnis di bidang ekonomi digital.