Coba 7 Cara ini, Jangan Marahi Anak yang Sedang Tantrum

Jangan Marahi Anak yang Sedang Tantrum--

KORANLAPOS - Dalam dunia parenting, kerap didengar istilah tantrum. Istilah ini bisa juga didefinisikan sebagai kondisi saat seorang anak menunjukkan ledakan kemarahan dan frustasi yang tidak terkendali. 

Tantrum sering terjadi pada anak usia 1-3 tahun dan biasanya disebabkan karena anak masih berada pada tahap awal perkembangan sosial, emosional, dan bahasa. Karena anak belum bisa menyampaikan kebutuhan dan perasaannya, akibatnya mereka jadi frustasi. 

Sebagaimana dilansir dari laman Halodoc, tantrum juga dapat melibatkan teriakan, tendangan, ataupun berguling-guling di lantai. Bahkan tantrum bisa datang dalam berbagai bentuk, sehingga setiap anak bisa jadi mengalami tantrum yang berbeda. 

Orang tua bisa jadi melihat anak berteriak histeris, memukul-mukul, menahan napas, muntah, memecahkan barang, melukai diri sendiri atau orang lain, atau bahkan melengkungkan punggung sebagai ekspresi emosi, dan lain-lain.

BACA JUGA:Waspada! Berikut 7 Makanan dan Minuman yang Berpotensi Merusak Ginjal

BACA JUGA:Hati-hati! Penggunaan Lemon Ke Kulit Wajah, Ini Penjelasannya

Namun, harus dimaklumi, tantrum adalah salah satu cara anak kecil mengekspresikan dan mengelola perasaan, dan mencoba memahami atau mengubah apa yang terjadi di sekitar mereka. Anak yang lebih besar juga bisa mengalami tantrum. Ini bisa jadi karena mereka belum belajar cara yang aman untuk mengekspresikan atau mengelola perasaan.

Tentunya kita tidak ingin hal ini sering terjadi pada si buah hati, walaupun fase tantrum adalah fase yang sangat wajar terjadi. Terkadang kita yang orang dewasa saja sulit mengendalikan emosi kita, apalagi anak kecil ya.

Namun, tantrum pun juga bisa dicegah, jika usia anak sudah lebih besar maka tantrum bisa dihindari dengan membuat kesepakatan sebelumnya. Misalnya saat akan pergi ke mall, sudah sepakat dan memberikan pengertian bahwa nanti tidak bisa bermain di playground atau waktu main dibatasi hanya satu jam. Jika anak suka tantrum karena ingin membeli sesuatu maka hindari area-area yang dapat memicu tantrum pada anak.

Sebab anak adalah makhluk pintar yang bisa diajak berkompromi dan diberikan pengertian jika sudah dibiasakan untuk anak berpikir kritis sejak kecil. Selalu berikan ruang dan waktu untuk anak memahami suatu hal dan biarkan ia mencari solusi dan memecahkan masalah menurut caranya sendiri sambil kita berikan arahan.

BACA JUGA:Ini Zodiak Yang Cocok Untuk Aries, Bisa Bikin Hubungan Romantis

BACA JUGA:8 Negara Miliki Nama Ibu Kota Unik dan Serupa, Apa Saja Ya ?

Saat anak terbiasa untuk didengarkan dan divalidasi perasaannya, maka diharapkan tantrum pada anak tidak sering terjadi. Kalau pun terjadi tidak dalam durasi waktu yang lama. Biasakan anak untuk memilih sesuatu, sesederhana dalam memilih pakaian untuk digunakan sehari-hari. Jangan kritik pilihan anak.

Selalu berikan pujian terhadap hal-hal baik dan perilaku baik yang ia lakukan dan berikan afirmasi positif agar kelak anak menjadi pribadi yang optimis dan percaya diri. Berikan pujian seperti kedekatan fisik berupa pelukan atau ucapan betapa bangganya Aybun ketika melihat anak berhasil mengikuti intruksi sesuai yang Aybun berikan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan