WAJIB TAHU! 16 Jenis Pola Asuh Anak dan Dampaknya pada Karakter, Orang Tua Harus Lebih Paham
16 Jenis Pola Asuh Anak dan Dampaknya pada Karakter, Orang Tua Harus Lebih Paham--
Orang tua yang menerapkan tiger parenting juga cenderung bersikap emosional hingga bermain fisik untuk memberikan teguran pada anak. Hal ini menjadikan anak tidak bisa mengeksplorasi potensi dalam dirinya dan berujung pada kepribadian yang tidak percaya diri.
Anak-anak yang hidup di bawah asuhan parenting ini menjadi cemas untuk melakukan sesuatu. Sebab mereka merasa takut tidak bisa memenuhi ekspektasi orang tua dan berujung pada risiko depresi.
BACA JUGA:Pantai Teluk Penyu Malang, Miliki Pesona Alam dan Keindahan Pantai Berpasir Putih
BACA JUGA:Tidak Hanya Memperindah Kota, Masjid Agung Kota Tegal, Berperan Penting Dalam Kehidupan Sosial
13. Mindful parenting
Mindful parenting adalah jenis pola asuh yang menekankan kehadiran orang tua untuk sadar akan pikiran, perasaan, dan perilaku mereka dapat berdampak besar pada anak-anaknya. Jenis parenting ini mengajak orang tua untuk ikut lebih sadar akan peran mereka.
Dampak dari penerapan pola asuh ini akan membentuk anak yang memiliki pengelolaan emosi yang lebih bijaksana. Selain itu, kemampuan bersosialisasi anak juga ikut terasah, sehingga mereka tak segan untuk berinteraksi dengan orang baru.
14. Helicopter parenting
Pola asuh helicopter mengacu pada jenis parenting yang protektif dan merasa sangat khawatir atas apa yang dilewati anak-anaknya. Orang tua yang menggunakan pola asuh parenting cenderung ikut campur dalam mengatur kegiatan anak-anaknya.
Apabila jenis pola asuh ini dilakukan terlalu berlebihan, anak-anak akan cenderung sulit membuat keputusan, bergantungan, anti sosial, dan sulit membangun hubungan baru dengan yang lain.
15. Pola asuh anak toxic parenting
Banyak orang tua tak menyadari bahwa pola asuh yang diterapkannya termasuk dalam jenis toxic parenting. Toxic parenting adalah pola asuh yang memberikan banyak aturan sesuai kemauan orang tua tanpa mendengarkan pendapat anak-anaknya. Namun, orang tua seringkali keliru menganggap keputusan ini membawa kebaikan.
Nyatanya, toxic parenting membuat anak merasa terkekang dan tumbuh menjadi pribadi yang tak menyukai orang tuanya. Selain itu, mereka juga berisiko mengalami depresi dan masalah kesehatan lainnya yang merugikan diri.
BACA JUGA:Mantap ! Lahat Dapat Penghargaan CNN Indonesia, Kategori Best Promoted Local Brand
BACA JUGA:406 Peserta Ikut Pelatihan Satlinmas di Lahat, Pj Bupati : Tambah Keamanan Masyarakat