WAJIB TAHU! 16 Jenis Pola Asuh Anak dan Dampaknya pada Karakter, Orang Tua Harus Lebih Paham
16 Jenis Pola Asuh Anak dan Dampaknya pada Karakter, Orang Tua Harus Lebih Paham--
Melansir dari laman CNBC, orang tua patut membiarkan anak untuk berekspresi dan membicarakan emosi mereka. Hal ini berguna untuk kesehatan mental anak sedari dini.
Hindari penggunaan kalimat “jangan terlalu sedih” atau “itu bukan masalah besar” saat anak menceritakan kesedihan mereka. Perilaku itu akan membawa bumerang yang membuat anak menganggap perasaan sedih tidak penting.
Sikap yang tidak memvalidasi perasaan anak membuat Si Kecil cenderung menyimpan cerita keseharian mereka, lho, Bunda. Kepribadian anak yang tertutup tentu akan membuat khawatir para orang tua.
BACA JUGA:Mantap ! Empat Lawang dan Unsela Lahat Jalin Kerjasama
BACA JUGA:Pinta Camat dan Kades di Empat Lawang, Lakukan Pembinaan Bahaya Narkoba
Ketika anak menunjukkan atau menceritakan sesuatu yang mengkhawatirkannya, Bunda dapat meresponnya dengan memberi afirmasi seperti, “Bunda tahu kamu ketakutan saat ini.” Kemudian, cobalah untuk menanyakan mereka hal apa yang sekiranya bisa meredakan keresahan tersebut.
Dengan demikian, Si Kecil dapat belajar untuk mengelola dan mengatasi emosi yang mereka rasakan sendiri.
2. Tidak konsisten
Mengasuh anak tentu bukanlah hal yang mudah. Seringkali orang tua dibuat kewalahan oleh sikap anak sehari-hari. Hal inilah yang kerap membuat orang tua bersikap tidak konsisten ketika mengasuh anak.
Apabila Bunda seringkali mengubah pola asuh, seperti kadang-kadang ketat, lalu besoknya menjadi tidak peduli pada anak, maka dapat membentuk situasi yang merugikan orang tua dan anak. Seringkali anak akan dibuat bingung untuk bersikap.
Polah asuh seperti ini akan menimbulkan miskomunikasi dalam mendisiplinkan anak. Anak-anak tidak akan menganggap serius ucapan orang tua. Rasa hormat mereka kepada orang tua juga bisa menurun, Bunda.
3. Tidak memberi teladan
Anak-anak adalah sosok yang meniru apapun yang disaksikannya, tanpa memandang dampak baik dan buruknya. Nah, sebagai orang yang paling sering menghabiskan waktu bersama anak, Bunda dan Ayah perlu memberikan contoh teladan yang baik.
“Ketika orang tua mencontohkan perilaku positif, anak-anak dapat belajar bagaimana caranya bersikap dalam menghadapi tantangan atau situasi yang menyulitkannya,” ungkap psikolog dan konselor mental, Dr. Jaclyn Gulotta, Ph.D, LMHC, dikutip dari Verywell Family.
BACA JUGA:6 Rekomendasi Buah Khususnya yang Sedang Melakukan Program Diet