Forum Puspa Ajak Perempuan Kelola Daur Ulang Sampah untuk Tingkatkan Kesejahteraan

Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak DP3A Lahat, Emi Suryani, saat menjelaskan manfaat kegiatan daur ulang plastik bersama Forum Puspa.-Koranlapos.com-
KORANLAPOS.COM – Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan perempuan dan anak, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Lahat menggelar kegiatan daur ulang sampah yang melibatkan kelompok ibu rumah tangga.
Kegiatan ini dilaksanakan bekerja sama dengan Forum Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (Puspa) Kabupaten Lahat. Melalui forum tersebut, perempuan didorong berperan aktif dalam pengelolaan sampah rumah tangga yang memiliki nilai ekonomi.
Kepala DP3A Kabupaten Lahat, H Nurlela SAg MM melalui Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak, Emi Suryani S.PdI menjelaskan bahwa kerja sama dengan Forum Puspa menjadi bagian dari program pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi kreatif.
“Artinya, ada partisipasi masyarakat dari berbagai sektor, mulai dari pendidikan hingga pelaku usaha. Salah satu programnya adalah mendaur ulang sampah plastik menjadi produk bernilai jual,” ujar Emi saat ditemui di ruang kerjanya, Senin 6 Oktober 2025.
BACA JUGA:Bupati Bursah Hadiri Rakor Program Prioritas
BACA JUGA:Sat Binmas Polres Lahat Sambangi Ketua MUI Merapi Selatan, Perkuat Sinergi Jaga Kamtibmas
Ia menambahkan, kegiatan ini juga selaras dengan kebijakan Bupati Lahat yang mendorong pengurangan penggunaan kantong plastik sekali pakai di lingkungan masyarakat.
“Program Bupati mengarahkan agar tidak ada lagi penggunaan kantong plastik. Jadi, muncullah ide untuk memanfaatkan plastik bekas agar tidak mencemari lingkungan. Sampah kresek yang tadinya tak bernilai kini bisa diolah kembali,” jelasnya.
Melalui kegiatan ini, para peserta tidak hanya mendapatkan pemahaman tentang pentingnya pengelolaan sampah, tetapi juga keterampilan praktis. Mereka diajarkan membuat berbagai produk fungsional seperti tas bekal anak, dompet, dan kantong belanja dari bahan daur ulang.
“Kami sosialisasikan sekaligus praktik langsung. Hasilnya bisa dijual kembali, dan harapannya mampu menambah penghasilan keluarga,” kata Emi.
Ia berharap, pelatihan ini dapat menjadi langkah nyata untuk meningkatkan kemandirian ekonomi perempuan sekaligus menumbuhkan kesadaran lingkungan di masyarakat.