Baca Juga : https://lahatpos.bacakoran.co/read/705/diblender-jadi-jus-shabu
“Transformasi ini membuat kami bisa mempersembahkan kinerja terbaik sepanjang sejarah bagi Indonesia,” katanya.
Darmawan juga memimpin restrukturisasi organisasi melalui _holding subholding._ PLN melakukan penataan di seluruh proses bisnis menjadi _streamline,_ mengubah kultur organisasi dari _bureaucratic like_ menjadi _business like_. Aset PLN yang sebelumnya terfragmentasi, menjadi terintegrasi. Pemanfaatan infrastruktur yang sebelumnya hanya untuk layanan kelistrikan, kini bisa dikembangkan menjadi layanan bisnis _beyond kWh_ (di luar kelistrikan) berbasis masa depan sehingga tercipta _value creation_ bagi perusahaan.
Baca Juga : https://lahatpos.bacakoran.co/read/703/direktur-bank-sampah-apresiasi-pos-ukk
“Dengan restrukturisasi, PLN jadi lebih trengginas. Kami kini memiliki _subholding_ yang terbesar di Asia Tenggara. Selanjutnya, kami siap melakukan ekspansi ke tingkat global,” tambah Darmawan.
Selain bertransformasi, PLN di bawah navigasi Darmawan juga melakukan transisi energi dalam menghadapi pemanasan bumi. PLN berhasil menyusun Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) yang terhijau dalam sejarah Indonesia.
Baca Juga : https://lahatpos.bacakoran.co/read/704/kekerasan-terhadap-anak-jadi-atensi
"Kalau _business as usual_, emisi gas rumah kaca dari sektor energi akan meningkat menjadi 1 milyar ton di tahun 2060. Namun dengan peta jalan yang telah disusun dan upaya yang kami lakukan, kami optimis _Net Zero Emissions_ (NZE) akan tercapai tahun 2060,” kata Darmawan.
Menurutnya, PLN tidak bisa melakukan transisi energi ini sendirian. Satu-satunya cara ialah melakukan kolaborasi, mulai dari teknologi hingga pembiayaan. Di bawah kepemimpinan Darmawan, PLN berhasil menggalang kolaborasi komunitas global untuk mulai dari perusahaan, perbankan hingga lembaga internasional. Seperti International Energy Agency (IEA), Just Energy Transition Partnership (JETP), Asian Development Bank (ADB), Asian Infrastucture Investment Bank (AIIB), dan lainnya.
"Kolaborasi transisi energi sangat penting dilakukan Indonesia untuk tetap menjaga momentum pertumbuhan ekonomi yang pesat saat ini. Tujuannya, adalah untuk menyediakan energi yang ramah lingkungan dan terjangkau," ucap Darmawan.
Dengan _leadership_ yang kuat dari Darmawan, transisi energi yang dilakukan PLN akan membuka peluang untuk membangun kapasitas nasional, menciptakan lebih banyak lapangan kerja, memberikan kesejahteraan bagi masyarakat, mengentaskan kemiskinan dan pada saat yang sama juga menjaga kelestarian lingkungan.
Darmawan juga mendorong pengembangan kompetensi sumber daya manusia (SDM) dalam menjawab tantangan transisi energi. Dirinya menilai, SDM yang lincah dan adaptif menjadi kunci perusahaan untuk terus bertransformasi menjadi perusahaan bertaraf global hingga berkontribusi besar dalam mewujudkan NZE pada 2060.
Baca Juga : https://lahatpos.bacakoran.co/read/696/waspadai-angin-kencang
“Transisi energi memerlukan DNA baru di tubuh pegawai PLN. Dimana sebelumnya pegawai PLN memiliki pengetahuan dan kapasitas mengenai pembangkit listrik berbasis fosil, kini dikembangkan sehingga menguasai kompetensi pembangkit EBT,” jelas Darmawan.
Dirinya menegaskan transisi energi ini dilakukan bukan hanya karena adanya perjanjian internasional, tetapi juga untuk memastikan generasi mendatang harus mendapatkan kehidupan yang lebih baik daripada generasi saat ini.