Koranlapos.com - Napsu makan dan asupan kalori sebagian besar dikendalikan oleh hormon. Setelah makan, usus menekan hormon ghrelin yang mengontrol rasa lapar sekaligus melepaskan hormon rasa kenyang.
Hormon-hormon tadi memberitahu otak bahwa tubuh sudah makan sehingga dapat mengurangi napsu makan, menimbulkan rasa kenyang, dan membantu berhenti makan.
Masalahnya adalah proses ini membutuhkan waktu sekitar 20 menit, sehingga penting untuk memperlambat otak memberikan waktu yang dibutuhkan untuk menerima sinyal-sinyal ini.
BACA JUGA:Mau Tinggi Badan Cepat, Inilah Berbagai Jenis Olahraganya
Nah, dengan makan perlahan, otak akan memiliki cukup waktu untuk menerima sinyal kenyang, sehingga rasa kenyang dan tingkat hormon kenyang meningkat secara signifikan.
Dengan makan perlahan juga, asupan kalori juga dapat dikurangi karena seseorang akan merasa kenyang lebih lama, sehingga dapat menyebabkan penurunan berat badan.
Makan perlahan bisa mendorong pengunyahan secara menyeluruh lho, sehingga dapat mengurangi asepan kalori dan merurunkan berat badan seseorang. Yuk mulai sekarang, biasakan makan pelan-pelan ya. (*)
Baca juga berita:
Waspada! 4 Bahaya Jika Menahan Bersin, Nomor 1 Paling Berbahaya
Koranlapos.com - Bersin adalah salah satu bentuk pertahanan tubuh untuk mengeluarkan asap, kotoran, dan benda asing lain yang ada di paru-paru.
Alasan kita bersin adalah lapisan hidung mengirim sinyal ke bagian otak dan sinyal ini memberi tau otak bahwa hidung perlu membersihkan dirinya.
Berikutnya, otak akan memberikan sinyal kepada tubuh bahwa inilah saatnya tubuh melakukan pembersihan sendiri di bagian hidung. Rata-rata kecepatan bersin sekitar 100 meter per detik. Dalam skala bersin, tubuh melepaskan lebih dari 100 ribu bakteri dan kuman ke udara.
Ini bertujuan untuk melindungi badan dari kuman dan bakteri di lingkungan sekitar kita. Sudah tau kan kecepatannya? Jangan coba-coba untuk menahan bersin ya, karena inilah bahayanya.