KORANLAPOS.COM - Buah Durian, merupakan buah kontroversial yang dikenal dengan aroma kuatnya, telah lama menjadi ikon buah tropis Asia Tenggara.
Dikenal sebagai "raja buah" atau "buah yang menjatuhkan" (fallen fruit), durian memiliki kulit keras berduri dan daging buah yang kaya akan nutrisi.
BACA JUGA:Ini Loh Manfaat dan Khasiat Pada Madu
Meskipun disukai oleh sebagian besar orang karena rasanya yang kaya dan lezat, ada juga yang tidak tahan dengan baunya yang kuat dan menyengat.
Buah durian memiliki sejarah panjang dalam budaya Asia, sering kali dianggap sebagai sebuah makanan istimewa yang sangat dihargai.
Secara kuliner, durian dapat dimakan langsung setelah dibuka, diolah menjadi berbagai makanan dan minuman seperti es krim, pancake, atau dodol durian.
BACA JUGA:Kesultanan Samudera Pasai, Jejak Peradaban Islam di Nusantara
Beberapa orang bahkan percaya bahwa durian memiliki manfaat kesehatan, meskipun hal ini masih perlu penelitian lebih lanjut untuk diverifikasi.
Namun, buah durian juga memiliki beberapa kontroversi terkait. Misalnya, beberapa negara bahkan melarang buah ini di tempat umum karena baunya yang kuat.
Meskipun begitu, popularitasnya terus tumbuh, dengan durian menjadi daya tarik wisata kuliner di beberapa negara Asia Tenggara.
BACA JUGA:Begini Penjelasan RSUD Lahat, Bila Kondisi Penuh Peserta BPJS Bisa Naik Kelas
Dalam konteks budaya, durian sering kali dianggap sebagai simbol kemakmuran dan keberuntungan.
Di beberapa daerah, durian bahkan dihadiahkan dalam acara-acara khusus sebagai tanda penghargaan dan kasih sayang.
BACA JUGA:Link Nonton Bola Jerman Vs Hungaria, Siapakah Nanti Pemenang Dalam Laga EURO 2024
Dengan demikian, meskipun kontroversial, durian tetap menjadi buah yang unik dan menarik dalam panorama buah-buahan dunia, mencerminkan kompleksitasnya dalam hal rasa, aroma, dan signifikansinya dalam budaya Asia Tenggara. (*)