Koranlapos.com - Emak-emak di Kota Lahat mulai merasakan harga jual LPG 3 kilogram (kg) di tingkat pengecer mahal mencapai Rp 26 ribu sampai Rp 30 ribu per tabung. "Puasa tinggal beberapa hari lagi, tapi harga LPG 3 kg naik ditingkat pengecer," kata Okta warga Kelurahan Lahat Tengah, Lahat, Minggu (31/3).
Ibu satu orang anak mengaku sempat sulit mendapatkan elpiji. Namun setelah ditemukan harganya naik. "Semoga saja tidak berkempanjangan," ujarnya.
Hal yang sama disampaikan Rinda (34), warga Desa Selawi. Ia mengaku sudah mendatangi para pengecer, namun tak mendapatkan tabung LPG 3 kg. "Keliling jauh di area Kota Lahat, setelahnya baru ketemu," ujarnya.
Menanggapi hal itu, Kabag SDA Setda, Syaifullah Aprianto mengatakan bahwa pengawasan dilakukan hingga ke tingkat pangkalan. Sementara menjelang lebaran pihaknya telah mengusulkan penambahan gas elpiji kepada Pertamina. "Kita minta ditambah pasokan supaya jelang lebaran pasokan gas bisa tercukupi untuk masyarakat," ujarnya.
Pihaknya akan segera menyurat semua agen dan pangkalan untuk menjaga stabilitas harga. Sehingga ditingkat pra-pangkalan (pengecer) bisa menyampaikan langsung agar stabilitas harga juga bisa terjaga dan tidak memanfaatkan situasi.
"Untuk pasokan sudah kita surati Pertamina, agar setiap hari pasokan elpiji ditambah supaya tercukupi. Apalagi saat ini di Pagar Alam menurut informasi media massa, sedang alami kelangkaan. Sehingga jadi fokus kita kecukupan di Jarai Area yang dekat dengan Pagar Alam," ujarnya.
Dikatakannya, bahwa saat ini Pertamina sudah berangsur menambah fakultatif (lebih) di daerah Jarai Area. "InsyaAllah tercukupi," ujarnya.
Ditambahkannya, untuk saat ini pembelian gas elpiji ditingkat agen dan pangkalan sudah menggunakan sistem menggunakan KK/KTP setiap pembelian gas melon. "Sudah diterapkan di tahun 2024 ini, agar pendistribusian tepat sasaran," ujarnya. (zki)