Waduh! Kelangkaan Gas Melon Masih Terjadi, Warga Rela Antre Menunggu Lama

Tampak warga saat mengantre panjang untuk mendapatkan gas 3 kg subsidi.--

LAPOS, Pagaralam - Permasalahan kelangkaan elpiji 3 Kilogram alias gas melon bersubsidi di Kota Pagaralam sampai saat ini masih belum teratasi. Setiap hari masyarakat Kota Pagar Alam harus keliling untuk mencari Gas LPG untuk masyarakat miskin tersebut. 

 

Tidak hanya itu, masyarakat harus rela antri panjang, bahkan sampai malam dan hujan-hujanan hanya untuk bisa mendapat satu tabung gas 3 Kilogram tersebut. Anehnya lagi setiap kali truk gas 3 kg tiba di pangkalan antrian masyarakat terus saja mengurai.

 

Bahkan tak jarang meskipun sudah antri sampai berjam-jam banyak masyarakat yang tidak kebagian jatah gas melon tersebut. Akibatnya mereka harus pulang tampa mendapatkan gas yang sudah menjadi kebutuhan pokok sehari-hari.

Akibat kondisi ini sudah ada beberapa masyarakat yang terpaksa menggunakan kayu bakar untuk memasak makanan dirumah mereka.

 

"Kondisi ini sudah kami rasakan sejak sebelum hari saya Idul Fitri kemarin pak, tapi sampai saat ini masih saja terjadi. Apakah tidak ada solusi untuk masalah ini dari Pemerintah Kota (Pemkot) Pagar Alam," ujar Ani (40) salah satu IRT Pagar Alam yang sedang antri gas 3 Kg di Pangkalan Perumnas Griya Bangun Sejahtera, Selasa 14 Mei 2024.

 

Sebelumnya, kata Ani, dirinya tidak harus antri panjang untuk mendapatkan Gas melon tersebut. Hanya beli diwarung sudah dapat gas tersebut meskipun harganya Rp22.000 sampai Rp23.000 pertabung.

 

"Harusnya pihak pangkalan dan agen saat gas sampai langsung saja dibagi setiap warung atau pengecer, jadi kami tidak perlu antri panjang. Namun kondisi saat ini diwarung gas tidak ada dan jika ada harganya sangat mahal," katanya.

Sementara itu Arif (51) warga Pagar Alam lainnya saat ini sudah tidak lagi menggunakan Gas 3 Kg untuk kebutuhan masak dirumahnya. Dirinya sudah menggunakan kayu bakar dengan tungku dari tanah untuk memasak.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan