Mantap! PLTU Banjarsari Luar Biasa, Anak Stunting Diajak Diperiksa Dokter Spesialis, Hingga Jalan-jalan
Upaya PLTU Banjarsari Patut Diapresiasi, Inilah Upayanya Tekan Angka Stunting-Foto Humas-
KORANLAPOS.COM - Mantap ! guna menekan jumlah angka stunting di wilayah Kabupaten Lahat.
Selain rutin memberikan edukasi serta nutrisi tambahan, ibu dan balita penderita stunting juga di ajak jalan-jalan ke mall.
Mereka pun kegirangan, apalagi berasal dari desa yang jauh dari kota serta kalangan ekonomi ke bawa.
BACA JUGA:Dikelilingi Alam, Masjid Sultan Abdullah, Pusat Keagamaan Bersejarah di Kabupaten Lebong
Kegiatan ini dilakukan oleh tim corporate sosial responsibility (CSR) PT Bukit Pembangkit Innovative PLTU Banjarsari, pada Kamis 11 Juli 2024.
Mereka membawa ibu dan anak penderita stunting dari Puskesmas GGB di desa Gunung Kembang Kecamatan Merapi Timur, untuk berekreasi dan refresing sejenak ke Kota. Lokasi tempat tinggal mereka sekitar 20 KM jauhnya, dari Kota Lahat sebagai ibu kota Kabupaten Lahat.
Sepanjang perjalanan banyak hal lucu terjadi. Salah satu nya mereka justru tidak nyaman naik mobil, karena tidak terbiasa sebelumnya. Bahkan meminta agar Ac pendingin mobil dimatikan saja, serta kaca mobil di buka sepanjang perjalanan. Meski terasa panas dalam perjalanan, tim CSR yg ikut mendampingi tetap saja happy dan penuh canda tawa.
BACA JUGA:10 Fakta Tentang Zodiak Capricorn, Pendidikan Nomor Satu
Setelah tiba di Kota Lahat, balita stunting langsung menuju ke dokter spesialis anak. Untuk mendapatkan pemeriksaan secara spesifik, karena di Puskesmas tempat tinggal mereka tidak ada dokter spesialis.
BACA JUGA:PLN UID S2JB Raih Penghargaan Outstanding Social Engagement & Corporate Action di Ajang CNN Awards
Mereka mendapatkan penjelasan detail dari dokter, obat-obatan serta vitamin. Untuk melengkapi nutrisi khusus, yg sudah di siapkan oleh perusahaan.
Setelahnya, ibu dan balita stunting ini sangat senang sekali. Setelah mendapat informasi kejutan, bila akan di ajak bermain dan refreshing jalan jalan ke mall yang ada di Kota Lahat.
Hampir semua bahkan mengaku belum pernah ke mall, karena mengingat kondisi ekonomi mereka di desa tidak menentu.