Pemberdayaan Perempuan Melalui Media Sosial

Pemberdayaan Perempuan Melalui Media Sosial--

Penggunaan media sebagai sarana pemberdayaan perempuan muncul karena kelompok perempuan tersingkir dari fokus bahasan media arus utama. Mereka tidak pernah diberitakan dan aspirasi mereka diputar-balikkan atau bahkan dibungkam sama sekali. Kajian lain tentang penggunaan media sosial untuk pemberdayaan perempuan dikeluarkan oleh Lebanese American University. Dalam kajian itu disebutkan bahwa media sosial digunakan untuk melawan pelecehan seksual bahkan untuk menandai bentuk-bentuk pelecehan seksual di dalam media (Daher, 2012).

Jadi media sosial memiliki kekuatan besar, yaitu mampu menggerakkan bahkan memaksa setiap individu dan organisasi untuk ikut dalam gelombang media sosial, terutama facebook. kesuksesan pemanfaatan media sosial Facebook sangat tergantung pada pengetahuan yang tentang media sosial.

BACA JUGA:Jaga Kehandalan Pasokan Listrik, PLN Unit Layanan Pelanggan di Bengkulu Lakukan Kolaborasi Gebyar ROW

BACA JUGA: Sempat Naik! Harga Bawang Merah Kembali Turun

Hal ini tidak selalu terkait dengan latar belakang pendidikan di bidang media. Usia yang relatif muda, latar belakang sosial ekonomi, serta domisili di perkotaan yang menuntut penguasaan TIK yang lebih tinggi, dapat memicu seorang staf NGO lebih kreatif ketika menggunakan Facebook. iperlukan platform, alokasi dana, dan keterbukaan terhadap ide-ide baru dalam memanfaatkan media sosial.

Hal ini terkait dengan perubahan media sosial yang sangat cepat. Tanpa platform, NGO hanya akan sebatas memanfaatkan media sosial tanpa mampu memaksimalkan kekuatan facebook itu sendiri. Alokasi dana (untuk penambahan fasilitas dan SDM), jelas menjadi prasyarat kesuksesan bermedia sosial. Sementara keterbukaan mengindikasikan adanya kreativitas dalam bermedia sosial.

Tanpa kreativitas, lembaga akan kehilangan peminatnya karena sifat komunitas virtual yang sangat cair. Sehingga selalu dibutuhkan hal-hal yang yang dapat menarik minat mereka untuk selalu mendukung kerja-kerja. 

Dari beberapa poin di atas, dapat disimpulkan bahwa media sosial Facebook telah mampu menggantikan media konvensional yang selama ini dipergunakan oleh berbagai NGO di Sumatera Utara. Namun, pemanfaatan media sosial juga membutuhkan pemahaman teoritis dan praktis, serta sarana dan prasarana penunjuang. Tanpa hal-hal tersebut, potensi media sosial tidak dapat dimanfaatkan dengan maksimal. (yani)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan