283 Polisi Bergeser Amankan TPS
Apel dalam rangka pengamanan Pemilu tahun 2024. Tanda dimulainya dengan dilakukan apel gelar pasukan Ops Mantap Brata 2024 di Polres Lahat.--
LAPOS, Lahat - Personel Pam bergeser ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) dalam rangka pengamanan Pemilu tahun 2024. Tanda mulainya, dengan dilakukan apel gelar pasukan Ops Mantap Brata 2024 di Polres Lahat, Minggu (11/2). Turut hadiri Forkopimda (Polri, TNI, dan Kejaksaan), KPU, Bawaslu, Kasat Pol PP, dan jajaran lainnya.
Dikatakan Kapolres Lahat God Parlasro S Sinaga SH SIK MH, bahwa pelaksanaan Apel Kesiapan Pengamanan ini yang akan bertugas untuk mengamankan Pemilu tahun 2024 tahap masa pemungutan suara di TPS dan penghitungan suara. Pengamanan pada tahap ini dilaksanakan selama dua hari mulai tanggal 14 Februari 2024 sampai dengan 15 Februari 2024 dengan jumlah personel Polres Lahat sebanyak 253 personel dan ditambah dukungan personel BKO dari Polda Sumsel sebanyak 30 personel, yang akan disebar ke seluruh TPS di wilayah hukum Polres Lahat;
Kata Parlasro, dalam pengamanan masa kampanye sejak tanggal 28 November 2023 s/d 10 Februari 2024, telah melaksanakan dengan baik, dengan hasil terwujudnya situasi kamtibmas yang aman, nyaman dan kondusif selama kampanye.
Kondisi ini dapat terwujud berkat kerja keras dan kesungguhan seluruh Personel Polres Lahat dalam melaksanakan tugas pengamanan yang didukung oleh seluruh komponen masyarakat Kabupaten Lahat.
"Saya selaku Kapolres Lahat mengucapkan terima kasih kepada seluruh personel atas pelaksanaan tugas pengamanan pada tahap kampanyedengan harapan dapat ditingkatkan pada pengamanan tahap berikutnya," tuturnya saat memimpin apel.
Dijelaskannya, bahwa tahapan Pemilu selanjutnya adalah tahap pemungutan dan hitung suara. Tahap ini sangat menentukan dan sangat berpotensi terjadi gangguan Kamtibmas. Oleh sebab itu, keseriusan dan kesungguhan dalam melaksanakan tugas pengamanan ini sangat diperlukan demi terlaksananya pesta demokrasi yang aman dan demokratis.
"Pada pengamanan tahap ini, saudara-saudara akan diterjunkan langsung pada saat pemungutan suara dan perhitungan suara. Pahami betul bahwa tugas yang akan saudara laksanakan cukup berat, sehingga memerlukan keseriusan dan kesiapan saudara dalam melaksanakan tugas pengamanan," ujarnya.
Dikatakannya, bahwa sukses dan amannya pelaksanaan pemilu ini menjadi perhatian karena akan menjadi titik awal terwujudnya pemerintahan yang demokratis, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Selain itu, situasi yang aman pada saat pemilu juga akan mempengaruhi situasi kamtibmas secara umum.
"Peserta apel yang saya cintai dan banggakan, pada Apel Kesiapan Pengamanan hari ini. Saya perintahkan kepada personel yang terlibat pengamanan agar memedomani saat bertugas," ujarnya.
Sambungnya, yakni laksanakan tugas pengamanan ini dengan penuh keikhlasan yang diniatkan sebagai ibadah kepada allah subhanahu wa ta'Ala dan pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara.
Laksanakan pengamanan secara profesional dan penuh rasa tanggung jawab dengan tetap berpedoman kepada peraturan perundang-undangan. Tetap konsisten untuk menjaga netralitas dan profesionalitas dalam melaksanakan tugas pengamanan.
"Dalam melaksanakan pengamanan pemungutan dan penghitungan suara di TPS agar personel pengamanan tidak melakukan pencatatan hasil penghitungan suara," ujarnya.
Kemudian, dalam menghadapi situasi kontijensi, agar personel Pengamanan TPS segera melaporkan langsung kepada kapolsek selaku Pengendali wilayah yang akan diteruskan kepada Kabag Ops selaku perencana dan pengendali Operasi untuk dilaporkan kepada Kapolres selaku Kepala Operasi, kemudian Kapolres berkoordinasi dengan Ketua KPU dan Ketua Bawaslu untuk melakukan Mitigasi.
"Apabila dalam menghadapi situasi terburuk masa tidak terkendali dan merusak/membakar surat suara, tindakan yang dilakukan agar mendokumentasikan kejadian sebagai petunjuk guna melakukan penegakan hukum, serta segera mengamankan para penyelenggara pemilu (seluruh anggota KPPS dan para saksi)," tuturnya didampingi Kasubsi Penmas Humas Polres Lahat Aiptu Lispono SH.
Selanjutnya, personel pengamanan TPS agar betul-betul memahami E-Buku Saku yang telah diberikan sebagai pedoman dan petunjuk dalam pelaksanaan tugas pengamanan.
Personel pengamanan mengerti tingkat kerawanan didaerah tugasnya/TPS nya, lakukan pengecekan di tiap-tiap TPS, jangan meninggalkan TPS sebelum seluruh kegiatan Pemilu selesai. Hindari segala tindakan tidak terpuji karena dapat menurunkan citra institusi. Saya tidak mengharapkan ada petugas pengamanan yang justru menjadi pemicu terjadinya konflik.
"Laporkan setiap perkembangan situasi mungkin untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan. Jadi maksud dan tujuan dilaksanakan apel pengecekan dan sarpas adalah untuk memastikan kehadiran personel, kondisi kesehatan dan mengevaluasi kesiapan personel yg akan melaksanakan tugas pengamanan TPS, serta untuk memperkuat persatuan dan kesatuan dalam rangka menciptakan pemilu aman dan damai," ujarnya. (zki)