Benih Sapujagat

--
Kota baru masa depan itu dibangun lima tahun lebih awal dari IKN-nya Indonesia. Sampai sekarang belum selesai –masih akan bertahun-tahun lagi.
Anda sudah tahu: kota baru itu dibangun di kota kecil sekali bernama Xiong An. Nama itu tetap dipertahankan. Saya sudah ke Xiong An sebelum ke IKN.
Pukul 20.00 saya mendarat di Changsha –ini kali ketiga saya ke ibu kota Hunan. Kali ini akan ke daerah pertanian –keesokan harinya. Yakni ke pusat riset benih padi yang namanya sudah terkenal di seluruh dunia: Long Ping.
(Pusat riset benih padi Long Ping di Changsha, Hunan)
Anda sudah tahu: ada penemu benih padi bernama Yuan Longping. Kelak ia jadi profesor. Juga terpilih sebagai salah satu ilmuwan terpenting Tiongkok.
Berkat penemuannya itu Tiongkok terhindar dari ancaman kekurangan pangan. Tanpa itu Tiongkok bisa dilanda kelaparan.
Maka Longping pun dinominasikan sebagai calon penerima hadiah Nobel. Tiap tahun usulan diajukan. Tidak pernah terpilih. Pun sampai Longping meninggal dunia tahun 2021 di usia 81 tahun.
Tiongkok menetapkan Longping menjadi ilmuwan luar biasa. Sampai hari ini baru ada sembilan ilmuwan Tiongkok yang mendapat penghargaan tertinggi negara seperti itu.
Lokasi riset benih padi sendiri sekitar 70 km di luar kota Changsha. Ke arah barat. Dalam perjalanan saya buka peta di HP: ingin tahu arahnya. Ternyata lokasi riset ini tidak jauh dari kota kecil bernama Yiyang.
"Yiyang di sebelah sana," ujar salah satu ilmuwan yang menyertai saya di mobil. "Kenapa Anda tanya di mana Yiyang?" tanyanya.
Saya balik bertanya: "Anda sudah nonton film Wo Bu Shi Yao Sheng?"
"Sudah. Semua orang pernah nonton film itu," katanya. "Apa hubungannya dengan Yiyang?" tanyanya.
"Bukankah yang sakit leukemia sampai menyelundupkan obat murah dari India itu orang Yiyang?" jawab saya (baca Disway 8 September 2025: Hasil Demo).
Obrolan soal film itu membuat perjalanan ke pusat riset tidak terasa jauh. Revolusi harga obat murah di Tiongkok dimulai dari Yiyang –setelah rakyat berdemo akibat mahalnya harga obat.
Kami pun tiba di tujuan. Sawah yang dijadikan pusat riset ini di dataran rendah. Sawahnya rata. Luasnya 100 hektare. Hamparan padinya lagi menguning –hampir siap panen. Berbagai jenis benih dicoba di situ: ratusan jenis. Diteliti. Seberapa banyak hasilnya. Berapa hari jarak tanam sampai bisa panen. Seberapa kuat batangnya terhadap tiupan angin. Terhadap hama wereng. Terhadap perubahan cuaca. Terhadap jumlah air. Terhadap apa saja.