Emas, Koin, dan Barang Antik Ditemukan Warga di Sungai Lematang Pasar Bawah Ulu Lahat

Warga Kelurahan Pasar Bawah Ulu, Kecamatan Lahat, saat menyaring pasir di aliran Sungai Lematang untuk mencari emas dan koin peninggalan masa kolonial, Selasa (5/8/2025).-Koranlapos.com-Zaki / Lahat Pos
KORANLAPOS.COM – Warga Kelurahan Pasar Bawah Ulu, Kecamatan Lahat, Sumatera Selatan, mendadak ramai mendatangi kawasan aliran Sungai Lematang yang berjarak dengan Jembatan Benteng, setelah ditemukan benda-benda logam menyerupai emas, perak, koin kuno, dan barang antik lainnya.
Fenomena ini berlangsung sejak sepekan terakhir. Warga yang penasaran mulai menyaring pasir dan lumpur sungai secara manual, menggunakan peralatan seadanya seperti wajan logam, dulang, dan saringan air. Beberapa di antaranya mengaku berhasil menemukan serpihan logam emas berbentuk cincin, subang, dan perak, perhiasan kuno, hingga koin tua.
“Alhamdulillah dapat sekitar beberapa gram," kata salah satu warga, Guntur Eka Sabudara, yang tinggal di kawasan Pasar Bawah.
Ia mengaku baru dua hari mengikuti aktivitas tersebut. Namun, dalam waktu singkat, ia berhasil menemukan serpihan emas seberat sekitar 10 gram. “Kami ini cuma coba-coba nyari rezeki, Alhamdulillah dapat. Ada cincin, ada subang, bahkan koin tua. Bentuknya macam-macam, warnanya kuning keemasan, ada juga yang kemerahan seperti kuningan,” ujar Guntur, 39 tahun, saat ditemui Selasa (5/8/2025).
BACA JUGA:RTH Tepian Lematang: Paru-paru Kota Lahat untuk Generasi Mendatang
BACA JUGA:Benteng Kuto Besak Palembang Layak Ditiru? Konsep Pembangunan RTH Tepian Lematang Lahat
Menurut Guntur, aktivitas ini berlangsung secara swadaya oleh warga sekitar.
“Kalau dijual sudah pernah, tapi masih sebatas antarwarga. Karena belum masuk ke pasar resmi, ya harganya tergantung negosiasi,” katanya sambil menunjukkan sisa temuan logam mulia yang belum dilebur.
Warga lain, Arifin (51) warga setempat, juga membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan telah menjual hasil temuan berupa dua bongkahan emas seberat 4,5 gram dan 6,5 gram.
“Lumayan buat kebutuhan rumah, sudah ada yang dijual ke tetangga. Sekarang kan musim serba sulit. Aktivitas ini jadi penyambung hidup kami sementara,” ucap Arifin.
Ia menyebut, warga yang terlibat dalam kegiatan ini terdiri dari berbagai kalangan, termasuk buruh harian, sopir, dan pedagang kecil. Semua turun ke sungai sejak pagi hingga sore hari. Beberapa di sekitar lokasi untuk menjaga alat penyaringan dan lokasi penambangan sederhana.
BACA JUGA:Dorong Lompatan Digital, Pemkab Lahat Gaet Mitra Teknologi Nasional