Ini Dia 5 Pahlawan Asal Sumatera Selatan, Ternyata Ada Dari Lahat Loh

Foto: jenderal Harun Sohar dan keluarga-Yni/Lapos-
Koranlapos.com - Pahlawan dari Sumatera Selatan yang paling umum dikenal adalah Sultan Mahmud Badaruddin II, ada juga beberapa pahlawan dari Sumatera Selatan yang memiliki jasa besar. Salah satunya ada dari Kabupaten Lahat loh.
Dari kecamatan mana ya? Simak yuk
1. Sultan Mahmud Badaruddin II
Dilansir dari laman resmi Dispersip Kabupaten Kampar, Sultan Mahmud Badaruddin II atau Raden Hasan Pangeran Ratu merupakan salah satu tokoh pahlawan asal Sumatera Selatan. Ia memimpin Kesultanan Palembang-Darussalam pada tahun 1803-1819, setelah masa kepemimpinan ayahnya, Sultan Mahmud Badaruddin (1776-1803).
Sultan Mahmud Badaruddin II lahir di Palembang pada tahun 1767. Ia merupakan sosok yang ahli dalam berbagai hal. Di masa kepemimpinannya, ia sukses memajukan daerah ini baik di bidang agama, pelayaran, pertanian, hingga diplomatik. Selain itu, beberapa kali ia memimpin pertempuran melawan Inggris dan Belanda, di antaranya Perang Menteng.
Atas jasanya terhadap masyarakat Palembang, namanya diabadikan menjadi nama bandar udara (bandara), yaitu Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II. Fotonya juga diabadikan dalam uang pecahan Rp 10 ribu yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia pada 20 Oktober 2005.
2. Mayjen TNI dr. Adnan Kapau (AK) Gani
Dilansir dari Ensiklopedia Sejarah Indonesia Kemdikbud, Adnan Kapau Gani atau dikenal juga dengan nama AK Gani. Ia lahir di Palembayan, Sumatera Barat, pada 16 September 1906. Meskipun tak terlahir di Sumatera Selatan, AK Gani banyak menorehkan jasa bagi masyarakat Palembang.
AK Gani merupakan seorang pahlawan Sumsel yang berjuang melawan Jepang. Ia berprofesi sebagai dokter sekaligus politisi yang menjadi aktivis pergerakan dan aktif dalam proses pembentukan negara Republik Indonesia.
Ketika Jepang menduduki wilayah Palembang, ia mengabdikan dirinya sebagai dokter yang banyak membantu masyarakat dan memberikan pelayanan kesehatan bagi korban perang. AK Gani sangat mahir dalam hal penyelundupan. Ketika Palembang mengalami krisis di awal kemerdekaan, ia menyelundupkan beberapa produk hasil bumi di antaranya karet, dan kopi, untuk barter dengan Singapura.
Dari hasil barter tersebut, ia dapat membeli senjata, amunisi pakaian, dan perlengkapan lain. Atas jasanya itu, ia mendapat penghargaan Bintang Gerilya, Lencana Gerakan Operasi Militer I dan II, serta Bintang Mahaputra.
Pada tahun 2007, berdasarkan Keputusan Presiden, ia dianugerahi sebagai Pahlawan Nasional Indonesia. Selain itu, namanya juga diabadikan menjadi tempat penting di Palembang, yakni Rumah Sakit dr. AK Gani dan Museum AK Gani.