Ini Dia 5 Pahlawan Asal Sumatera Selatan, Ternyata Ada Dari Lahat Loh

Foto: jenderal Harun Sohar dan keluarga-Yni/Lapos-
3. AM Thalib
Dilansir dari akun resmi Kesultanan Palembang Darussalam, AM Thalib merupakan salah pejuang yang berperang melawan Belanda ketika Agresi Militer II pada tahun 1948. Pria kelahiran 23 Februari 1922 ini merupakan Kapten TNI dan menjabat sebagai Kepala Penerangan Tentara Sub Komando Sumsel (Sub-KOSS). Kemudian pada tahun 1947, ia diangkat menjadi Kepala Seksi Mobilisasi Divisi Garuda Sumsel.
Atas jasanya, ia menerima penghargaan berupa tiga buah satya lencana, yakni Bintang Gerilya, serta Bintang Clash 1 dan 2. Ia juga pernah menjadi anggota Veteran Pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia golongan A karena memiliki masa bakti lebih dari 4 tahun.
AM Thalib dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata, Jakarta. Selain itu, namanya juga diabadikan menjadi nama gedung di Korem 044/Garuda Dempo, Palembang.
4. Raden Fatah
Raden Fatah merupakan seorang putra Raja Kertabumi (Prabu Brawijaya V) dari Kerajaan Majapahit dengan selirnya yang merupakan seorang putri China bernama Siu Ban Ci. Namun, ketika Siu Ban Ci hamil tua, permaisuri Prabu Brawijaya V, Ratu Darawati cemburu.
Kecemburuan Ratu Darawati membuat selir itu diceraikan dan dihadiahkan kepada Arya Damar, seorang pemimpin legendaris keturunan Tionghoa yang berkuasa di Palembang.
Siu Ban Ci akhirnya menikah dengan Arya Damar dan melahirkan Raden Fatah di Palembang. Raden Fatah merupakan seorang pendiri Kesultanan Demak yang masih memiliki hubungan erat dengan Sumatera Selatan.
Meskipun namanya lebih dikenal di Pulau Jawa. Raden Fatah tetap dikenang sebagai pahlawan asal Sumatera Selatan yang berjasa dalam penyebaran agama Islam di Sumatera. Bahkan, namanya diabadikan menjadi Universitas Negeri Raden Fatah Palembang.
5. Jenderal Harun Sohar
Dikutip skripsi berjudul Peranan Harun Sohar dalam Masa Revolusi Fisik di Lahat Tahun 1945 oleh Eva Suciani, Jenderal Harun Sohar merupakan salah satu tokoh pejuang asal Sumsel yang lahir di Desa Muara Tiga, Kecamatan Mulak Ulu, Kabupaten Lahat. Saat Jepang menduduki wilayah Pagar Alam, ia memulai pendidikan militernya. Berkat ketekunannya, ia menyelesaikan pendidikan militer pada tahun 1944 dan mendapat pangkat Letnan Dua.
Ia semakin aktif dalam dunia militer dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Bersama rekan-rekannya, ia berperan penting dalam pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang kini telah berubah nama menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Selama agresi Belanda, ia diangkat sebagai Komandan Brigade Garuda Dempo yang menandai awal mula kariernya di medan perang. Ia juga diangkat sebagai Kepala Staf Kodam Sriwijaya dan lanjut menjadi Panglima Kodam IV/Sriwijaya pada periode 1958-1962.
Itulah 5 pahlawan asal Sumatera Selatan. Semoga informasi ini bisa menambah wawasan.