Rabu, 07 Mei 2025
Network
Beranda
LAHAT
SUMSEL RAYA
NASIONAL
POLITIK
DESA
PERISTIWA
EVENT & SPORT
Network
Beranda
NASIONAL
Detail Artikel
Dokter Konsumen
Reporter:
Redaksi
|
Editor:
Redaksi
|
Jumat , 02 May 2025 - 18:08
--
dokter konsumen oleh: dahlan iskan (dahlan iskan saat mengunjungi bali international hospital di sanur, bali. -tomy gutomo-harian disway) hari terus berganti tanggal. pekerjaan begitu menumpuk. lima rumah sakit vertikal sudah jadi. semuanya kelas triliun rupiah. sempatkah menkes budi gunadi sadikin membangun ''isi'' dan sistemnya? di lima rumah sakit itu sekaligus? membangun ''isi'' sejak dari nol? berapa lama? menkes seorang sarjana nuklir yang ahli keuangan. ia tahu apa itu icor. ia tahu: kalau rumah sakit itu tidak segera ''produktif'' maka ratio icor-nya buruk. negara ini terlalu banyak investasi yang menghasilkan icor yang buruk. kalau sampai satu tahun lagi produktivitas rumah sakit triliun itu belum baik citra menkes akan jatuh. ia akan dapat peneguhan bahwa bukan dokter tidak tahu bagaimana membangun rumah sakit. apalagi kalau alat-alat canggih di dalamnya jarang dipakai. saya sudah meninjau rs vertikal yang di sanur, bali. sudah 100 persen jadi. benar-benar hebat. fisiknya. bangunannya. arsitekturnya. interiornya. peralatannya. yang belum ada di jakarta pun ada di sana. lingkungannya indah. pohon-pohon tua nan rindang dipertahankan. setidaknya yang di bali ini harus sudah beres akhir tahun ini. apa mungkin? lalu yang di surabaya. berikutnya yang di makassar. saya belum bisa membayangkan bagaimana ''mengisi'' rumah sakit yang sama megahnya yang di kupang, ntt. juga yang di jayapura, papua. semua itu pekerjaan besar yang tidak kelihatan di mata: harus membangun manusia, membangun sistem, membangun team work, membangun budaya manajemen. terakhir: membangun kepercayaan. saya hanya punya konsumen satu: perusuh disway. menkes punya dua jenis konsumen. eksternal dan internal. dua-duanya harus dibuat untuk menjadi konsumen yang loyal. para ahli marketing sudah berubah pikiran. ''konsumen adalah raja'' hanya bisa dicapai bila konsumen internal juga puas atas perlakuan leader. banyak leader berambisi memuaskan konsumen di luar sana seraya melupakan bahwa internal adalah konsumen juga. sulitnya, konsumen internal seorang menkes sangatlah khusus. bukan seperti umumnya karyawan bank atau pabrik. konsumen internal menkes lebih banyak dokter dan tenaga medis. tidak mudah ''menundukkan'' jenis konsumen seperti dokter. dokter adalah profesi. bukan pekerjaan biasa. orang yang berprofesi adalah orang yang sangat independen. orang yang berprofesi adalah orang yang dalam jiwanya dibentuk sikap otonom: mau melakukan atau tidak mau melakukan. secara internal menkes harus berurusan dengan jenis manusia seperti itu. mereka adalah konsumen --konsumen internal. harus dipuaskan juga. kadang saya pun sulit membedakan mana jiwa otonom, independen, dan arogan. sepertinya tiga hal itu menyatu dalam sebuah jiwa profesi. profesi lebih taat pada kode etik dibanding ke undang-undang. menteri lebih taat pada uu --tidak terikat pada kode etik. ketaatan dokter pada kode etik sudah melekat sebagai tanda ia/dia berprofesi. sampai hari ini menkes masih punya agenda besar bagaimana memperlakukan konsumen internalnya. terakhir muncul tantangan dari kolegium dokter anak. konflik tidak kunjung reda. kini logo dokter anak ditambahi pita hitam. viral dengan luasnya. konflik harus berakhir. rasanya harus ada jalan tengah. saya tahu menkes orang yang sangat pintar, pandai, dan cerdas. rasanya itu baru cukup untuk modal menjadi seorang menteri biasa. untuk menteri kesehatan masih harus ditambah satu lagi: ia harus hebat! budi gunadi sadikin bisa jadi orang hebat –kalau ia bisa menundukkan dokter tapi juga tunduk pada prinsip-prinsip profesi dokter. (dahlan iskan)
1
2
3
»
Tag
# dokter konsumen
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Koran Lahat Pos Edisi Sabtu 3 Mei 2025
Berita Terkini
Ferrari F50 Eks Ralph Lauren di Lelang, Berpotensi Jadi F50 Termahal
NASIONAL
2 jam
Honda Blade 110 Resmi Jadir di Vietnam, Segini Loh Harganya
SUMSEL RAYA
8 jam
Kendaraan Listrik Buatan Mahasiwa Indonesia Ramaikan Ajang Pevs_id
NASIONAL
8 jam
Pemkab Lahat Bantu Subsidi Izin Notaris Kopdes Merah Putih
LAHAT
14 jam
Kejari Lahat Setorkan Uang Pengganti Kerugian Negara ke Kas Daerah
LAHAT
14 jam
Jasa Guru Sangat Besar
LAHAT
14 jam
Pemkab Ajukan Proposal BKBK ke Pemprov
SUMSEL RAYA
15 jam
Isak Tangis Pegawai Bank Mekar, Usai Kena Begal Rp 80 Juta Raib
SUMSEL RAYA
15 jam
Meriah! Disdikbud Gelar Lomba Kreativitas Anak Usia Dini Tahun 2025
LAHAT
15 jam
Dua Peserta Didik SMA Santo Yosef Lahat, Siap Melaju ke Seleksi Paskibraka Tingkat Provinsi
LAHAT
15 jam
Berita Terpopuler
DPRD Lahat Sampaikan Rekomendasi : Soroti RTRW, Underpass Manggul, IMB dan Usulkan Tambahan Dinas Baru
LAHAT
1 hari
Baterai Hyundai Ioniq 5 Masih Tahan 88 Persen Setelah 580.000 KM
NASIONAL
1 hari
Kapolres Lahat Lepas Secara Resmi Duta Lalu Lintas ke Ajang Provinsi di Palembang
LAHAT
21 jam
Mengintip Resep Tempoyak Ikan, Ternyata Ini Bahan Rahasianya
LAHAT
18 jam
Meriah! Disdikbud Gelar Lomba Kreativitas Anak Usia Dini Tahun 2025
LAHAT
15 jam
DPRD Lahat Pinta Pemda Bentuk Tim Pemeliharaan 6.000 Lampu Jalan
LAHAT
19 jam
Berita Pilihan
8 CPNS di Lahat Pilih Mundur Usai Lulus Optimalisasi
LAHAT
5 hari
Tanam Padi Serentak, Pemkab Lahat Wujudkan Swasembada Pangan
NASIONAL
1 minggu
Debat Santri
NASIONAL
1 minggu
Sekolah Rakyat
NASIONAL
2 minggu
Transaksi Non Tunai Desa di Lahat, Serapan Anggaran Signifikan, Tembus Segini
LAHAT
2 minggu