Pestesida Nabati Ampuh Lumpuhkan Hama UGF, Program Ketahanan Pangan, Penyuluhan Pertanian di Padang Lengkuas

Keberhasilan program ketahanan pangan menjadi bukti nyata dalam mendukung swasembada pangan gerakan tanam jagung 1 juta hektar bersama Polri. -Koranlapos.com-
Lahat Pos - Keberhasilan program ketahanan pangan menjadi bukti nyata dalam mendukung swasembada pangan gerakan tanam jagung 1 juta hektar bersama Polri.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultural (TPH) Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Lahat Ahmad Firdaus SP MMA mengatakan salah satu faktor pendukung keberhasilan ini adalah penggunaan pupuk organik cair dan Npk cair di lahan jagung.
Seperti dilakukan pihaknya di kebun kawasan Desa Padang Lengkuas, Kecamatan Lahat.
Penggunaan pestesida dari bahan nabati pun turut andil karena berasal dari ekstrak daun serai, tembakau dan daun sirsak.
Kewaspadaan juga menjadi perhatian serius seperti Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) UGF (Ulat Grayak Frugiferda) dan sebagai musuh alami nya yakni laba-laba, paedorus, dan capung hitam.
"Jadi terus waspada terhadap serangan OPT UGF ini," ujarnya.
Dikatakannya, bahwa sebagai rekomendasinya ialah dengan cara pengendalian menggunakan pestisida nabati secara bertahap, dan aplikasi APH Beauveria bassiana.
"Jika intensitas serangan meningkat segera lakukan pengendalian dengan menggunakan pestisida berbahan aktif Emamektin benzoat. Sanitasi lahan, pemupukan berimbang," ujarnya.
Sambungnya, rekomendasi juga dilakukan terhadap pengamatan intensif untuk memantau perkembangan OPT. "Jika ada gejala serangan hubungi petugas POPT dan PPL kami dilapangan," ujarnya.
Turut hadir dari Polres, Kejari, Dinas Perkebunan, Dinas Pertanian, Penyuluh Pertanian, petani binaan Artha Prigel. Kegiatan ini difokuskan pada penyuluhan hama jagung, dan penyemprotan pupuk organik cair dengan umur tanaman jagung 20-25 hari setelah tanam. Sedangkan umur panen umur 90-120 hari. (*)