Lahat Pos - Sebuah studi menunjukkan bahwa mengurangi konsumsi garam bisa menurunkan risiko masalah jantung. Kok begitu? Tubuh sendiri membutuhkan ion natrium dan klorida dari makanan yang mengandung garam.
Fungsinya adalah mengaktifkan saraf dan otot serta menjaga kesimbangan cairan.
Masalahnya adalah mengonsumsi terlalu banyak natrium bisa mengakibatkan retensi cairan dalam darah yang meningkatkan tekanan pada pemuluh darah dan menyebabkan tekanan darah tinggi.
Akhirnya, risiko masalah jantung bisa meningkat. Nah, studi terbaru dari Rumah Sakit Universitas Nasional Gyeongbok, Korea Selatan menunjukkan bahwa mengurangi garam dalam makanan dapat mengurangi risiko penyakit jantung tertentu hingga lebih dari 10%.
BACA JUGA:Waw! Meriahnya Perayaan HUT SMP Santo Yosef Lahat
Jika kita mengurangi jumlah garam dalam makanan secara perlahan selama beberapa minggu, indera perasa kita dapat beradaptasi seiring dengan perubahan tersebut, sehingga persepsi kita dapat menyesuaikan dengan kebutuhan garam yang lebih sedikit.
Cara lain untuk mengurangi konsumsi garam adalah dengan berahli kegilingan lebih halus dan hanya menambahkan garam pada bagian luar makanan.
Ini membuat garam larut dan memenuhi selera lebih cepat, sehingga kita mendapatkan rasa garam yang lebih kuat dengan lebih sedikit garam.
Ingat ya kalau 75% garam yang kita makan berasal dari makanan olahan dan kemasan. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh penggunaan garam sebagai pengawet yang membantu memperpanjang umur simpan makanan.
BACA JUGA:Penuh Semangat! SD ABaTaTsa Lahat Persiapan Latihan Lomba PBB
Oh iya, perlu melihat kandungan natrium dalam label makanan. Dengan ini, akan lebih teliti dan bijak dalam mengonsumsi makanan yang lebih sehat. Yuk mulai sekarang, kurangi konsumsi garamnya ya. (*)
Baca juga berita:
Air Objek Paling Tajam Di Dunia, Ini Penjelasannya