KORANLAPOS.COM - Sayur katu, atau dikenal juga dengan nama katu-katuan, merupakan salah satu jenis sayuran yang populer.
Meskipun tidak sepopuler sayur bayam atau kangkung, namun kandungan nutrisi dan manfaat kesehatan dari sayur katu patut untuk diperhatikan.
BACA JUGA:Ternyata? Nasi Dingin Lebih Baik Dibanding Nasi Panas, Simak Penjelasannya
Sayur katu berasal dari daerah tropis Asia Tenggara, terutama ditemukan di Indonesia dan Malaysia. Pohon katu dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian sekitar 2-3 meter.
Selain itu, daunnya yang berwarna hijau tua dan memiliki bentuk yang agak lebar, mirip dengan daun jati.
Sayur katu mengandung berbagai jenis antioksidan yang membantu melawan radikal bebas dalam tubuh, sehingga dapat mengurangi risiko penyakit kronis seperti kanker dan penyakit jantung.
BACA JUGA:5 Cara Ampuh Mengatasi Sulit Tidur Malam Tanpa Obat-Obatan
Tidak hanya itu, kandungan serat yang tinggi dalam sayur katu, dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan dan mengurangi risiko sembelit.
Jika mengkonsumsi sayur katu juga memberikan asupan vitamin dan mineral penting seperti vitamin A, vitamin C, serta zat besi yang dibutuhkan tubuh.
Sayur katu dapat dimasak dengan berbagai cara, mulai dari direbus, ditumis, hingga digoreng. Biasanya, sayur katu dimasak bersama santan atau kelapa parut untuk menambah cita rasa gurih.
Sayur katu masih dianggap sebagai sayuran lokal dan belum tersebar luas di pasar-pasar besar. Namun, upaya untuk mengedukasi masyarakat tentang manfaatnya serta potensi untuk budidaya lebih lanjut menjadi langkah penting dalam meningkatkan popularitas sayur katu.
BACA JUGA:PLN UP3 Lahat Menggelar Bakti PDKB, Perbaiki Konstruksi Tanpa Padam
Jadi sayur katu bukan hanya memberikan manfaat kesehatan yang berharga, namun juga merupakan bagian dari keanekaragaman kuliner Indonesia yang patut dipertahankan.
Dengan memasukkan sayur katu ke dalam menu sehari-hari, kita tidak hanya merawat kesehatan tubuh. Tetapi juga mendukung keberlanjutan sumber daya alam lokal. (*)