KORANLAPOS.COM - Kesultanan Palembang Darussalam merupakan salah satu dari beberapa kesultanan yang pernah berdiri di Nusantara pada masa lampau.
Kali ini adalah ulasan singkat tentang sejarah serta warisan budaya dari kesultanan Palembang Darussalam.
Kesultanan Palembang Darussalam didirikan pada abad ke-17, tepatnya pada tahun 1659 oleh Sultan Mahmud Badaruddin I. Kesultanan ini berpusat di Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia.
BACA JUGA:Cukur Gundul Tahallul di Barbershop Jamarat
Palembang pada masa itu merupakan pusat perdagangan yang strategis di wilayah Nusantara, yang membuat kesultanan ini memiliki pengaruh yang signifikan dalam perdagangan dan politik regional.
Kesultanan ini dikenal karena mencapai masa keemasannya di bawah pemerintahan Sultan Mahmud Badaruddin II (1724-1758).
Pada masa tersebut, Palembang Darussalam mengalami perkembangan ekonomi dan kultural yang pesat. Kesultanan ini juga memainkan peran penting dalam menyebarkan agama Islam di wilayah sekitarnya.
BACA JUGA:Ribuan Jamaah Padati eks MTQ Lahat Laksanakan Sholat Idul Adha 1445 H
Pemerintahan Kesultanan Palembang Darussalam didasarkan pada sistem monarki absolutis, di mana sultan memegang kekuasaan tertinggi.
Di bawahnya terdapat para pejabat yang membantu dalam menjalankan administrasi dan menjaga stabilitas kesultanan.
Masyarakat Palembang pada masa itu terdiri dari berbagai suku dan kelompok etnis yang hidup berdampingan dalam harmoni, dengan mayoritas menganut agama Islam.
BACA JUGA:Inilah Keindahan Alam Raja Ampat, Surga Tersembunyi di Timur Indonesia
Kesultanan Palembang Darussalam meninggalkan warisan budaya yang kaya dan beragam. Di antaranya adalah:
1. Arsitektur
Benteng pertahanan dan istana-istana yang megah menjadi ciri khas arsitektur kesultanan ini. Contohnya adalah Benteng Kuto Besak dan kompleks istana di Palembang.