Kopi dan Wisata, Strategi Lahat Gerakkan Ekonomi Terpadu

Bupati Kabupaten Lahat Bursah Zarnubi saat menyampaikan pidato saat Rapat Paripurna di DPRD Lahat,-Koranlapos.com-

KORANLAPOS.COM - Bupati Kabupaten Lahat, Bursah Zarnubi menegaskan komitmennya untuk mengembangkan sektor kopi sebagai komoditas unggulan daerah. Program yang dicanangkan meliputi peremajaan tanaman, penguatan produk berbasis budidaya, hingga pembangunan industri pengolahan kopi yang terintegrasi.

Menurut Bursah, langkah awal yang dilakukan adalah pada kualitas bibit kopi agar hasil panen pun meningkat. Targetnya, satu pohon kopi dapat menghasilkan lima kilogram buah.

“Kalau satu hektare ditanami minimal 6.000 pohon, maka produktivitas bisa lebih terukur. Jangan terlalu padat, cukup 6.000 pohon per hektare, nanti kita akan studi banding ke daerah yang telah sukses,” ujarnya.

Selain sektor hulu, pemerintah daerah juga menyiapkan pengembangan di sektor hilir melalui pembangunan industri pengolahan. Dari pengumpulan hasil panen, pemilahan, pabrikasi, hingga pengemasan, diharapkan tercipta nilai tambah ekonomi.

“Rantai produksi kopi akan membuka ribuan lapangan kerja, mulai dari pengumpul, hingga tenaga pemasaran,” kata Bupati saat menghadiri Rapat Paripurna ke 2 DPRD masa persidangan pertama tahun sidang 2025-2026.

BACA JUGA:Polres Lahat Gelar Upacara Hari Kesaktian Pancasila

BACA JUGA:Dinkes Lahat Ajak Remaja Putri Rutin Konsumsi Tablet Tambah Darah

Bursah juga menekankan pentingnya menjaga stabilitas harga. Ia berharap harga kopi tidak jatuh di bawah Rp50.000 per kilogram. Dengan stabilitas harga, petani diyakini mampu membiayai kebutuhan rumah tangga, termasuk pendidikan anak-anak mereka. "Nanti fokus stabilitas harga kopi ini, karena Lahat adalah penghasil kopi salah satu terbesar di Sumsel," tuturnya.

Tak hanya fokus pada kopi, Pemkab Lahat juga menyiapkan pengembangan wisata berbasis budaya dan alam. Beberapa destinasi nuansa baru akan dibuka seperti Ribang Kemambang, Pusat Perpustakaan di Retensi, Kota Lahat, Danau Batu dengan potensi lahan sekitar 15 hektar. 

“InsyaAllah akan menjadi pelengkap ekosistem ekonomi daerah. Kopi tetap menjadi komoditas utama, tetapi sektor pariwisata akan ikut bergerak,” tambah Bursah.

Dengan program pada sektor kopi ini, dan industri, serta pengembangan destinasi wisata, pemerintah berharap masyarakat Lahat dapat merasakan langsung dampak positif terhadap perekonomian daerah. Sehingga bisa bermuara pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan