KORANLAPOS.COM - Sebagian orang masih terasa asing dengan air terjun batu kampit. Yang berada di Kabupaten Kepahiang, Bengkulu tersebut.
Objek wisata alam yang satu ini sangat menyuguhkan pemandangan air terjun yang cantik dengan ketinggian sekitar 20 meter.
BACA JUGA:Wajib Tau! Sejarah Dibalik Hari Pancasila
Air terjun Batu Kampit hanya berjarak sekitar 20 meter dari jalan lintas wisata menuju perkebunan teh Kabawetan.
Selain itu pesona alam pedesaan dengan udara yang sejuk, pepohonan yang rindang, dan suasana yang tenang membuat wisatawan takjub dengan keelokannya.
Air mengalir yang jernih dengan pemandangan hutan yang menawan, menjadikan udara disekitar terasa segar dan menyejukkan hati.
BACA JUGA:Berhasil Sabet 19 Mendali di Kejurda Lemkari Sumsel, Ini Kata Persi
Di air terjun Batu Kampit ini, tentunya kalian bisa melakukan beragam aktivitas, seperti mandi, berenang dialiran sungai, atau sekedar duduk sambil menikmati suasana alam yang tenang.
Untuk bisa menikmati keindahan air terjun Batu Kampit ini tidak dikenakan biaya, alias gratis. (*)
BACA JUGA BERITA :
Ini Manfaat Buah Kurma Bagi Para Pelari
KORANLAPOS.COM - Buah kurma merupakan buah super yang bagus dikonsumsi sebelum, saat, dan setelah berlari.
Karena buah tersebut, merupakan sumber energi yang bisa dibilang terbaik di antara buah yang lainnya.
Sebab Kurma mengandung potassium, elektrolit, dan mineral sampai 281mg per porsi. Lebih banyak 50% dari pada pisang.
Untuk pelari, kurma bisa membantu mengontrol pelepasan karbohidrat sehingga membantu mengganti glikogen yang dipakai otot saat berlari.
Apa artinya? Artinya adalah tubuh kita akan memiliki kemampuan untuk lari lebih jauh dan lebih lama.
Selain itu kandungan gula dalam kurma termasuk yang paling sehat.
Ini karena kurma tidak meningkatkan kandungan gula dalam darah secara tiba-tiba, yang biasa disebut sebagai sugar rush / blood sugar spike.
Minum minuman berpemanis, apalagi yang bersoda sebelum lari, biasanya akan memicu peningkatan kadar gula darah yang tidak sehat.
Memang tubuhmu akan merasa berenergi, tapi efeknya tidak bertahan lama dan malah memicu penyakit seperti diabetes.
Kalau kamu tidak punya energi gel atau malu untuk bawa-bawa pisang saat lari, kamu bisa bawa kurma yang jauh lebih praktis.
Cukup makan 2-3 butir sebelum dan saat berlari untuk menjaga tubuh tetap berenergi ketika berlari. (*)
BACA JUGA BERITA :
Ini Perbedaan Fungsi Istana Negara dan Istana Merdeka
KORANLAPOS.COM - Istana Negara merupakan Istana Kepresidenan Indonesia yang terletak di Jalan Peteron, Jakarta Pusat.
Istana Negara juga terletak satu kompleks dengan Istana Merdeka yang letaknya di bagian selatan istana ini.
Dengan total luas keseluruhannya mencapai 68.000 meter persegi, kompleks ini meliputi tiga bangunan penting lainnya seperti Binagraha, Wisla Negara, dan Kantor Kementerian Sekretariat Negara.
Yang menjadi perbedaan antara kedua istana ini yaitu Istana Negara menghadap ke arah Jalan Peteron, sedangkan Istana Merdeka menghadap ke arah Medan Merdeka.
Sebagai pusat kegiatan pemerintahan negara, saat ini Istana Negara menjadi tempat penyelenggaraan acara-acara yang bersifat kenegaraan.
Antara lain seperti pelantikan pejabat-pejabat tinggi negara, pembukaan musyawarah dan rapat kerja nasional, kongres bersifat nasional dan internasional, serta jamuan yang bersifat kenegaraan.
Sementara fungsi Istana Merdeka hanya digunakan untuk menyelenggarakan acara-acara tertentu saja.
Hal ini diawali pada 17 Agustus 1950, yang menjadi saat pertama kali dalam sejarah dilakukan peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Istana Merdeka.
Pada awal pemerintahan Republik Indonesia, Istana Merdeka sempat menjadi saksi sejarah penanda tanganan Naskah Pengakuan Kedaulatan Republik Indonesia Serikat oleh pemerintah Belanda pada 27 Desember 1949.
Waktu itu Indonesia diwakili Orang Seri Sultan Hamengkubuwono IX, sedangkan Kerajaan Belanda diwakili Ah Haje Lofing, Wakil Tinggi Mahkota Belanda di Indonesia.
Dalam upacara yang mengharukan itu bendera Belanda diturunkan dan bendera Indonesia dinaikan.
Ratusan ribu masyarakat yang memenuhi tanah lapangan dan tangga-tangga gedung ini, diam mematung dan meneteskan air mata ketika bendera merah putih dinaikan.
Ketika sang merah putih menjulang ke atas dan berkibar, maka rakyat yang hadir di depan gedung menyambut dengan teriakan, Merdeka, Merdeka. Sejak saat itu Istana Gambir ini dinamakan Istana Merdeka. (*)
Baca Juga Berita :
Oh Ternyata Ini Sejarah Istana Negara
KORANLAPOS.COM - Istana Negara pada awalnya merupakan kediaman pribadi seorang warga Belanda yang bernama Zee van Bram.
Ia mulai membangun kediamannya pada tahun 1796, di masa pemerintahan Gubernur Jenderal Pieter Gerardus van Operstaden, hingga tahun 1804, atau masa pemerintahan Gubernur Jenderal Johannes Sieberg.
Pada awalnya di kompleks istana di Jakarta ini hanya terdapat satu bangunan, yaitu Istana Negara.
Gedung yang mulai dibangun 1796 pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Pieter Gerardus van Operstaden, dan selesai 1804 pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Johannes Sieberg ini.
Semula merupakan rumah peristirahatan luar kota milik pengusaha Belanda, Zee al van Bram.
Kala itu kawasan yang belakangan dikenal dengan nama Harmony memang merupakan lokasi paling bergensi di Batavia
Baru, pada tahun 1820, rumah peristirahatan van Bram ini disewa dan kemudian dibeli pada tahun 1821 oleh pemerintah kolonial untuk digunakan sebagai pusat kegiatan pemerintahan,
serta tempat tinggal para Gubernur Jenderal bila berurusan di Batavia.
Para Gubernur Jenderal waktu itu kebanyakan memang memilih tinggal di Istana Bogor yang lebih sejuk.
Tetapi kadang-kadang mereka harus turun ke Batavia, khususnya untuk menghadiri pertemuan Dewan Hindiyal Setia Prabu.
Rumah van Bram dipilih untuk kepala koloni karena Istana Deendils di lapangan banteng belum selesai.
Tapi setelah diselesaikan pun gedung itu, Istana Deendils hanya dipergunakan untuk kantor pemerintah. (*)
Baca Juga Berita :
Ini Dia Jembatan Besi Tertua di Dunia, Ada di Kediri
KORANLAPOS.COMB - Sudah 155 tahun Jembatan Brug Over den Brantas te Kediri, atau yang lebih dikenal sebagai Jembatan Lama berdiri kokoh dan telah menjadi cagar budaya tingkat nasional.
Kalian yang belum tahu, jembatan Lama yang berada di Kediri, Provinsi Jawa Timur (Jatim) ini merupakan salah satu konstruksi jembatan besi tertua di dunia.
Jembatan ini diresmikan pada 18 Maret 1869 Masehi, dan proses pembangunan jembatan ini memakan waktu sekitar 19 tahun.
Pada zamannya, jembatan ini menjadi satu-satunya jalur utama antar provinsi di masa pemerintahan Hindia Belanda.
Saat ini jembatan lama tersebut, sudah memasuki usia 155 tahun, jembatan ini merupakan salah satu jembatan yang melekat dihati masyatakat kediri.
Jembatan lama kediri ini, lebih tua dari jembatan Brookyln di Manhattan City di New Jersey Amerika Serikat, yang selesai di pada tahun 1883 Masehi.
Jembatan ini telah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar pada taggal 18 Maret 2019.
Meskipun saat ini jembatan tersebut telah diganti dengan jembatan Brawijaya. Namun jembatan lama ini banyak menyimpan kenangan dihati masyarakat kediri. (*)
Baca Juga Berita :
Jadi Penyangga IKN, Kota Balikpapan Raih Predikat Kota Terbersih
KORANLAPOS.COM - Jadi Kota Penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN), Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Terima Penghargaan Kota Terbersih Pertama Di Indonesia.
Balikpapan, kota yang dikenal sebagai gerbang utama menuju IKN ini, baru-baru ini menerima penghargaan bergengsi sebagai kota terbersih pertama di Indonesia.
Penghargaan ini diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam ajang Adipura.
Kota Balikpapan, berahsil meraih piala adipura kencana, sebagai salah satu kota terbersih di Indonesia.
Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas upaya Kota Balikpapan dalam menjaga kebersihan dan keberlanjutan lingkungan.
Kota Balikpapan berhasil meraih penghargaan ini setelah melewati serangkaian penilaian ketat yang mencakup aspek pengelolaan sampah, penghijauan, pengendalian polusi, dan partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Penghargaan ini menjadi bukti nyata dari komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan dan warganya dalam mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman. (*)
Baca Juga Berita :
Ternyata Ini Loh Penyebab Jembatan Ampera Tidak Bisa di Angkat Lagi
KORANLAPOS.COM - Tahukah anda mengapa Jembatan Ampera Palembang tidak bisa diangkat lagi?
Jembatan Ampera selesai dibangun pada tahun 1965 dengan desain yang dapat diangkat ke atas setinggi 63 meter. Hal ini membuat kapal-kapal besar masih bisa lewat di Sungai Musi.
Dan pada tahun 1970-an, jembatan ampera tersebut, tidak bisa diangkat lagi bukan karena rusak.
Tapi, memang tidak ada lagi kapal besar yang lewat di Sungai Musi, iniu diakibatkan karena pendanggalan sungai musi.
Selain itu, sudah tidak relevan lagi untuk lalu lintas. Hal ini dikarenakan, untuk jembatan Ampera dapat mengangkat ke atas, itu membutuhkan waktu sampai 30 menit.
Belum lagi durasi menunggu kapalnya lewat, kemudian durasi jembatannya turun lagi. Mungkin, bisa jadi 1 jam lalu lintas akan berhenti.
Nah bisa ebayangkan bahimana nantinya macet kota Palembang, seandainya jembatan Ampera masih bisa diangkat pada saat ini. (*)
Baca Juga Beriata :
Ini Loh Lima Kota di Indonesia Yang Layak Jadi Tempat Tinggal, Karena Kebersihan dan Kulitas Udara Yang Baik
KORANLAPOS.COM - Melalui penghargaan Adipura, pemerintah memberikan apresiasi kepada kota-kota terbersih di Indonesia.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut adalah 5 kota yang layak dipertimbangkan sebagai tempat tinggal. Mengingat kebersihan dan kualitas udaranya yang baik.
Yang kelima Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, melalui program Jepara Bersih, masyarakat turut serta dalam menjaga kebersihan sungai secara gotong-royong.
Wilayah ini juga mempertahankan kelestarian lingkungan dengan cagar alam laut Karimun Jawa.
Yang keempat Kota Bontang, Kalimantan Timur, menarik perhatian dengan 3 perusahaan besar di sektor yang berbeda dan kaltim industrial estate. Kawasan industri petrokimia terkenal.
Dengan peluang maju di bidang industri, jasa, dan perdagangan, Bontang menjadi pilihan menarik untuk tinggal.
Yang ketiga Kota Bitung, Kota Bitung di Sulawesi Utara, menunjukkan konsistensi luar biasa dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Keberhasilan Bitung tidak hanya berasal dari kebersihan, tetapi juga didukung oleh pelabuhan laut dan hutan wisata, mendorong pertumbuhan dan pembangunan yang berkelanjutan.
Yang kedua Kota Surabaya, Kota Surabaya sebagai kota metropolitan terbesar kedua setelah DKI Jakarta.
Adipura Kencana diraih melalui kerjasama yang solid antara pemerintah dan masyarakat. Selain itu, sebagai kota industri, Surabaya menawarkan peluang maju, termasuk proyek hunian berkualitas.
Yang pertama Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, merupakan pusat bisnis dan industri di Pulau Borneo.
Dengan meraih penghargaan Adipura Kencana sebanyak lima kali berturut-turut, kota ini menonjol dengan infrastruktur yang baik, termasuk pilihan hotel, mal, restoran, dan pusat gaya hidup yang beragam.
Itulah tadi 5 rekomendasi kota yang layak untuk tempat tinggal karena kebersihan dan kualitas udara yang baik. (*)