LAPOS, Lahat - Mayoritas harga pangan mengalami kenaikan rata-rata secara nasional pada saat ini, tidak hanya bahan pangan lainnya, tetapi juga beras mengalami kenaikan.
Harga beras saat ini masih di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah dalam Perbadan No.7/2023 sebesar Rp10.900 - Rp11.800 per kilogram untuk beras medium dan Rp13.900 - Rp14.800 per kilogram untuk beras premium.
Salah seorang penjual beras Asmira mengungkapkan, masa panen padi saat ini sangat berkurang sehingga mengakibatkan harga beras melambung, karna juga masih musim panas.
"Biasanya Rp 10.000 sampai Rp 12.000, tapi sekarang sudah Rp 14.000 hingga Rp 15.000 per kilogram. Penyebabnya ya karna berkurang pemasukan dari petani, juga kan kemarin musim kemarau, dan masuk November ini baru mulai hujan," ujarnya
Sementara, pada bulan Agustus, September, Oktober ini belum turun hujan, hujan turunnya baru awal November ini, Desember, jadi panen sedikit mundur. Mundurnya masa panen raya ini dapat berpotensi menaikkan harga beras lantaran harga ditentukan oleh supply and demand.
"Kalau sekarang sudah mulai musim hujan, petani juga sudah mulai tanam padi juga tidak gagal panen lagi. Semoga saja beras turun," harapnya.
Seperti diketahui, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) kembali menyoroti harga sembako yang masih bergerak naik, seperti beras dan cabai. Di sisi lain, dia menegaskan, lonjakan harga beras yang masih terjadi sampai saat ini bukan lah efek penyaluan bantuan pangan. Jokowi mengakui ada kenaikan harga beras dan cabai tetapi kondisi harga pangan lainnya masih relatif stabil. (yani)