Melestarikan Musik Guritan, Warisan Seni Tutur Suku Besemah

Pelatihan seni guritan digelar untuk memperkenalkan warisan budaya suku Besemah kepada generasi muda di Kabupaten Lahat.-Koranlapos.com-
Foto: Ilustrasi
KORANLAPOS.COM – Di tengah laju perkembangan zaman, warisan seni daerah tetap memiliki tempat yang penting dalam memperkaya identitas budaya. Salah satunya adalah guritan, seni tutur tradisional masyarakat suku Besemah yang berkembang di wilayah Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan.
Guritan merupakan bentuk cerita panjang yang dilantunkan dengan irama khas. Isi guritan kerap mengandung pesan moral, nasihat, serta nilai-nilai budaya luhur yang diwariskan turun-temurun.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lahat, Niel Aldrin, SE, MAP, melalui Kepala Bidang Kebudayaan, Syaihul Azhar, SE, MM, menyampaikan bahwa pelestarian seni guritan menjadi perhatian serius, khususnya di kalangan generasi muda.
“Melalui peran anak-anak muda, seni musik tradisional seperti guritan bisa terus dikenalkan dan dipromosikan kepada masyarakat luas. Mereka juga berkesempatan mengembangkan keterampilan musiknya,” ujar Syaihul, Senin (4/8/2025).
BACA JUGA:Masa Depan Lahat Dimulai di Paripurna Ini: RPJMD Baru Disusun, Targetnya Nyata
Sebagai upaya pelestarian, pihaknya telah menyelenggarakan pelatihan bagi para guru seni jenjang SMP serta kelompok sanggar seni di Kabupaten Lahat. Diharapkan, pelatihan ini menjadi ruang untuk memahami lebih dalam sekaligus menumbuhkan apresiasi terhadap kebudayaan lokal, khususnya guritan.
“Guritan adalah bagian integral dari identitas daerah kita. Pelestariannya penting agar generasi penerus tidak melupakan sejarah, tradisi, serta nilai-nilai luhur yang menyertainya,” ujarnya.
Syaihul menambahkan, upaya pelestarian ini tidak berhenti pada dokumentasi atau pengajaran saja, tetapi juga membuka ruang bagi pengembangan bentuk seni yang relevan dengan perkembangan zaman.
Ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersinergi dalam menjaga keberlangsungan seni budaya lokal.
“Kesenian guritan adalah milik masyarakat Kabupaten Lahat. Jika tidak kita rawat dan kembangkan bersama, dikhawatirkan kesenian ini perlahan akan menghilang,” pungkasnya.