LAPOS, Lahat - Pelayanan rumah sakit tidak hanya menyoal perawatan pasien maupun antrean, tetapi juga dalam hal keterasediaan obat. Hal ini yang juga selalu menjadi perhatian RSUD Lahat. Dimana manajemen selalu mengupayakan agar kebutuhan obat selalu terpenuhi.
Fasilitas kesehatan berkomitmen untuk memenuhi ketersedian obat. Jika misal ketersedian obat tidak terpenuhui, maka membeli ke distributor yang sudah dipercaya pemerintah.
Tempat duduk di ruang tunggu pelayanan Instalasi Farmasi RSUD tak pernah sepi dari pengunjung. Terutama pada jam-jam layanan di hari kerja. Senin sampai Jumat.
Pasien atau keluarganya, akan segera memadati deretan kursi tunggu yang berjajar di depan loket instalasi Farmasi mulai pukul 08.00 WIB hingga tengah hari. Seperti terlihat siang itu, pengunjung sedang menebus resep obat setelah menjalani pemeriksaan di poliklinik.
Proses menunggu tebusan obat ini yang biasanya memakan waktu lama. Apalagi jika antrian banyak. "Mengenai sistem pelayanan, terutama waktu tunggu pasien untuk mendapatkan obat masih dalam waktu yang normal. Ramainya antrean hanya terjadi di jam-jam puncak," kata Direktur RSUD Lahat, dr Hj Erlinda MKes melalui Kasubbag Umum dan Perlengkapan, Feri Agustiansyah SH, kemarin.
Dijelaskan Fery, alur pelayanan di Instalasi Farmasi RSUD Lahat yang perlu diketahui. Pasien atau keluarga pasien menyerahkan resep ke ruang farmasi. Petugas admisnistrasi menerima resep obat tadi. Skrining resep yang awal terdiri dari pengecekan resep secara administrasi dan fisik.
"Skrining obat secara fisik ini memeriksa dosis obat, apakah sudah sesuai dengan pasien apa belum?, apalagi anak-anak maka dosisnya dikurangai," terang.
Dikatakannya, resep dihantar ke ruang racik obat untuk pengambilan dan meracik obat (jika ada di daftar resep). Petugas memberikan label yang berisi keterangan tentang pengonsumsian obat ke masing-masing obat.