Koranlapos.com - Sebagai salah satu sentra kopi robusta di Sumatera Selatan, Kabupaten Lahat menggantungkan hidup ribuan petani pada komoditas biji hitam ini. Dengan asumsi produksi tahunan mencapai 25 ribu ton/tahun, berapa sebenarnya pendapatan yang didapat masyarakat.
Sebagai salah satu sentra kopi nomor 4 terbesar di Sumatera Selatan, Lahat memiliki ribuan hektare perkebunan kopi yang tersebar di dataran tinggi Jarai, Pajar Bulan, Tanjung Sakti, hingga Kikim Area.
Setiap musim panen, biji kopi Lahat mengalir ke pasar lokal hingga lintas provinsi, menjadi sumber penghasilan ribuan petani kecil.
Meski selama ini kopi Lahat lebih banyak dijual dalam bentuk biji mentah, potensi ekonominya masih terbuka lebar — mulai dari hilirisasi kopi sangrai, branding kopi khas Besemah, hingga desa wisata kopi.
Dengan pengelolaan dan inovasi, kopi Lahat bukan hanya komoditas, tapi juga jembatan untuk meningkatkan pendapatan petani, membuka lapangan kerja, dan memperkenalkan cita rasa Besemah ke pecinta kopi di seluruh nusantara.
BACA JUGA:Lahat Mulai Operasi Patuh Musi Selama 14 Hari, Sasar 7 Target Pelanggaran Ini
BACA JUGA:Situs Megalit Lahat: 4 Arkeolog dan Tim BPCB Ini Pernah Melakukan Penelitian
Tahun 2022: Kabupaten Lahat menempati peringkat ke-4 se Sumatera Selatan, di belakang OKU Selatan, Empat Lawang, dan Muara Enim. Tahun 2023: Produksi naik tipis menjadi 22.675 ton, menunjukkan Kemajuan kondisi kebun dan produktivitas.
Menurut BPS Kabupaten Lahat (2022). Luas lahan perkebunan kopi rakyat mencapai 54 441 ha. Wilayah penghasil utama mencakup kecamatan: Tanjung Sakti Pumu (5 176 ha; 2 937 ton). Tanjung Sakti Pumi (4 820 ha; 2 841 ton). Sukamerindu, Pajar Bulan, Jarai, Muara Payang, dan Pseksu.
Data BPS menunjukkan bahwa Kopi Lahat adalah komoditas strategis. Produksi tinggi (22–23 ribu ton/tahun). Luasan perkebunan signifikan (>54 ribu ha) dan peringkat 4 besar penghasil kopi di Sumatera Selatan.
Produksi Kopi Rakyat Kabupaten Lahat 2024 (Ribu Ton):
Artinya, pada tahun 2024, petani kopi rakyat di Lahat menghasilkan 25.000 ton kopi ini mencakup produksi robusta dan varietas lainnya di lahan rakyat.
Dengan asumsi harga kopi mentah Rp 40.000/kg, total nilai produksi mencapai ± Rp 1 trilun per tahun jumlah yang besar untuk ekonomi pedesaan. Belum lagi biaya perawatan, pupuk dan lain-lainnya.
Lahat Kaya dengan Penghasil Kopi Berlimpah, Kekuatan Ekonomi Masyarakat:
Inilah daerah penghasil kopi terbesar di Kabupaten Lahat di mana wilayah ini memiliki dataran tinggi di bagian barat dan selatan kabupaten ini, terutama di kaki Gunung Dempo dan perbukitan Bukit Barisan.
1. Tanjung Sakti
Kecamatan Tanjung Sakti Pumu dan Tanjung Sakti Pumi (Pumu = Pagar Alam Ulu, Pumi = Pagar Alam Ilir) adalah sentra kopi robusta tertua di Kabupaten Lahat. Topografi di sini mirip Pagar Alam karena memang bertetangga langsung.
Kebun kopi rakyat rata-rata berada di ketinggian 800–1.200 mdpl, cocok untuk robusta. Banyak petani juga menjual hasil panen ke Pagar Alam atau Pasar Tebing Tinggi.