Lahat Termasuk 5 Besar Sentra Kopi Sumsel, Penyumbang 15 Persen Produksi Robusta Nasional

Kopi Lahat Sentra 5 Terbesar di Sumsel.-Koranlapos.com-Foto FB :@Herman Suyanto
Koranlapos.com, --- Kabupaten Lahat dikenal sebagai salah satu sentra kopi rakyat di Sumatera Selatan dan panen kopi di Lahat terjadi setiap tahun, umumnya sekali hingga dua kali, tergantung varietas kopi dan kondisi iklim.
Jenis kopi dominannya ialah kopi Robusta, yang cocok di lereng Bukit Barisan, ketinggian ±600–1.200 mdpl. Biasanya waktu panen utama antara Mei – September. Bahkan beberapa petani melakukan panen susulan (petik sisir) seperti buah kopi yang masak tidak bersamaan.
Lahat punya iklim pegunungan dengan curah hujan cukup mendukung pertumbuhan kopi Robusta.
Tanah di lereng Bukit Barisan subur, cocok untuk perkebunan kopi rakyat.Sebagian besar kebun di Lahat adalah kebun rakyat, dikelola petani secara turun-temurun bukan perkebunan besar. Tanaman kopi biasanya berumur panjang (20–30 tahun) dan berproduksi rutin setiap musim panen.
Lahat termasuk 5 besar sentra kopi Sumatera Selatan, selain Pagaralam, Empat Lawang, Muara Enim, dan OKU Selatan.
BACA JUGA:Lahat Kaya dengan Penghasil Kopi Berlimpah, Kekuatan Ekonomi Masyarakat Sektor Perkebunan
BACA JUGA:Kopi Kabupaten Lahat Aroma Kekayaan Lokal dari Dataran Tinggi Dempo yang Mendunia
Produksi Lahat ribuan ton per tahun, mayoritas Robusta, dengan sebagian kecil Arabika di dataran tinggi perbatasan Pagaralam. Sebagian besar kopi dijual ke pengepul lokal kemudian diekspor melalui Lampung atau Palembang.
Data Produksi Kopi Lahat (Terbaru)
1. Tahun 2023
Produksi mencapai 22.675 ton kopi. Luas areal perkebunan rakyat: sekitar 54.032–54.441 ha .
Kecamatan utama penghasil terbesar:
Tanjung Sakti Pumu: 2.937 ton (lahan 5.176 ha).
Tanjung Sakti Pumi: 2.841 ton,
Sukamerindu: 2.319 ton
Pajar Bulan: 2.271 ton
Jarai: 1.663 ton
Muara Payang: 1.837 ton.
Kontribusi nasional: Lahat menyumbang sekitar 14,5% dari total produksi kopi Robusta nasional.
2. Tahun 2024
Produksi tercatat 21.601 ton, sedikit menurun dari tahun sebelumnya (±5%).
Rata-rata produktivitas sekitar 500–700 kg/hektar. Dinas Perkebunan menyalurkan 150.000 bibit Robusta untuk replanting seluas 150 ha menjelang akhir tahun 2024, sebagai upaya meningkatkan regenerasi dan hasil panen di tahun-tahun mendatang.
Sedikit penurunan produksi pada 2024, besar kemungkinan disebabkan oleh faktor cuaca, produktivitas tanaman tua, atau pergeseran lahan.