Teheran Baku

Minggu 22 Jun 2025 - 17:47 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

 

Maka dalam rombongan Purkon ini ada 100-an orang Indonesia. Umumnya mahasiswa. Mereka naik empat bus. Dicarter. Atas biaya Kementerian Luar Negeri Indonesia.

 

Satu-satunya jalan terdekat keluar dari Iran adalah lewat tetangga utara negara itu. Bisa jalan darat pula. Perbatasannya memang terbuka.

 

"Di perbatasan kami menunggu lama sekali. Mulai pukul 7 malam sampai pukul 5 pagi," ujar Purkon. "Antre pasporannya panjang sekali," tambahnya.

 

Di perbatasan mereka dijemput oleh Duta Besar Indonesia untuk Iran. Itu duta besar baru: Rolliansyah Soemirat. Diplomat kawakan. Lama jadi juru bicara Kemenlu.

 

Soemirat datang ke perbatasan dari Jakarta. Khusus untuk menjemput warga Indonesia di Iran.

 

Presiden Prabowo sudah mengangkatnya jadi duta besar Maret lalu, tapi persetujuan dari pemerintah Iran masih dalam proses. Keburu ada perang. Maka menjemput warga di perbatasan Azerbaijan adalah tugas pertamanya sebagai duta besar.

 

Dari perbatasan itu masih lima jam perjalanan lagi untuk sampai ke kota Baku. Inilah kota yang berada di pantai Laut Kaspia.

 

Di Baku mereka tinggal di hotel untuk mendapat giliran diterbangkan pulang ke tanah air.

Kategori :

Terkait

Minggu 22 Jun 2025 - 17:47 WIB

Teheran Baku