Penjualan Mobil Baru di Negeri Gajah Putih Thailand Tahun 2024 Menurun, Ini Penyebabnya

Rabu 05 Feb 2025 - 16:58 WIB
Reporter : smt
Editor : smt

Lahat Pos - Penjualan mobil baru di Thailand pada 2024, harus amblas dibanding tahun-tahun sebelumnya. 

Negeri Gajah Putih ini, hanya mampu mengirim sebanyak 572.675 unit sepanjang Januari hingga Desember tahun lalu, atau turun 26,2% dibanding 2023.

BACA JUGA:Gelar Reses, Ketua DPRD Lahat : Amanat Undang-undang Menjaring Aspirasi

Berdasarkan data yang dirilis Federasi Industri Thailand (FTI), penjualan di Thailand pada 2024 yang lalu, menjadi yang paling rendah dalam 15 tahun terakhir.

Thailand sendiri, merupakan pasar mobil nomor dua di ASEAN selama bertahun-tahun, sebelum Malaysia mengambil alih posisi tersebut pada 2023. 

Sepanjang tahun 2024, Indonesia menjadi pasar terbesar di ASEAN, disusul oleh Malaysia, Thailand, Filipina dan Vietnam.

Penjualan yang memburuk di Thailand, disebabkan oleh beberapa faktor, seperti utang rumah tangga yang tinggi, dan prospek ekonomi yang memburuk. 

BACA JUGA:Polsek Merapi Gerebek Rumah di Desa Arahan, Ratusan Miras Diamankan

Sehingga menurunkan daya beli hingga memaksa bank menerapkan penilaian ketat di aplikasi kredit atau pinjaman. Peminjaman bank yang lebih ketat menjadi faktor negatif utama.

Selain itu, merek mobil listrik asal Cina yang masuk ke Thailand juga menciptakan masalah. 

Pada tahun lalu, produsen Tiongkok ini mendorong kapasitas produksi mobil listrik di Thailand, menjadi lebih dari 400 ribu nit per tahun, atau 25% dari seluruh kapasitas mobil domestik.

Persaingan yang terus menekan harga mobil listrik di Thailand ini, namun tak membantu meningkatkan penjualan karena masyarakat menahan pembelian, hingga menunggu harga terendah.

BACA JUGA:Sepanjang 2024, 3,4 Juta Ton FABA dari PLN Dimanfaatkan Jadi Berbagai Bahan Pendukung Infrastruktur Masyarakat

Sedangkan menurut Menurut laporan dari Bank of Thailand, usia masyarakat yang semakin tua, dan lebih suka menggunakan kereta dibanding harus memiliki mobil dan membayar biaya perawatan. 

Selain itu, penyebaran yang cukup masif dari layanan transportasi online, dan mudah diakses menjadi salah satu faktor yang menyebabkan industri otomotif di Thailand menurun. (*)

Kategori :