Cerita Sejarah Wisata Kuto Panji Belinyu Terdapat Beberapa Misteri, Cek Faktanya!
Inilah sejarah Kuto Panji Belinyu--
Koranlapos.com - Belinyu adalah sebuah kota kecil yang terletak di Bangka Utara, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Secara administratif, Belinyu merupakan kota kecamatan dengan jarak sekitar 84 km dari Pangkalpinang, ibu kota provinsi, dan 52 km dari Sungailiat, ibu kota kabupaten.
Meskipun letaknya strategis, akses transportasi menuju Belinyu terbatas, dengan pilihan utama berupa bus umum, taksi, atau kendaraan khusus dari Bandara Depati Amir Pangkalpinang.
BACA JUGA:Waw! Laptop Terbaik Cocok Untuk Belajar dan Main Game Dengan Harga Terjangkau
Salah satu daya tarik utama Belinyu adalah Benteng Kuto Panji, sebuah situs bersejarah yang menghubungkan kota ini dengan kisah Raja Bong Khiung Fu dari Tiongkok.
Bong Khiung Fu, atau dikenal juga sebagai Kapitan Bong, adalah seorang penguasa kecil yang menentang kekuasaan tirani di Tiongkok. Menolak membayar upeti, ia menghadapi kemarahan penguasa dan diperintahkan untuk dihukum mati.
Menghindari hukuman tersebut, Bong Khiung Fu melarikan diri dengan putrinya dan pengawal setianya, berlayar melewati Samudra hingga mencapai Selat Berhala di ujung utara Pulau Bangka.
Dalam pelariannya, mereka menghadapi serangan bajak laut tetapi berhasil melarikan diri ke selatan menuju Pulau Bangka, yang saat itu berada di bawah kekuasaan Sultan Mahmud Badaruddin dari Palembang.
Setelah beberapa waktu bersembunyi di Muara Sungai Karang Lintang, Bong Khiung Fu dan rombongannya mulai membuka lahan untuk tempat tinggal dan membangun benteng sebagai perlindungan dari serangan bajak laut.
Benteng ini juga berfungsi sebagai istana kecil dan pusat kegiatan ekonomi, dengan pembukaan kebun karet, lada, serta tambang timah. Benteng ini dibangun selama lima tahun, dari 1664 hingga 1669.
Namun, lokasi persembunyian ini tidak sepenuhnya aman. Benteng Kuto Panji akhirnya diketahui oleh bajak laut dan mengalami serangan berulang. Pada tahun 1774, benteng ini hancur akibat serangan intens dari bajak laut, yang menyebabkan Bong Khiung Fu dan pasukannya kalah.
Kisah Benteng Kuto Panji masih diselimuti misteri hingga saat ini. Versi cerita tentang Bong Khiung Fu bervariasi; ada yang menyebutkan ia sebagai penguasa kejam sebelum melarikan diri, sementara versi lain tidak mengkonfirmasi secara pasti kematiannya, apakah ia terbunuh atau melarikan diri hingga akhir hayatnya di Malaka.
Putrinya, Chok Tian, juga diceritakan mati tragis dengan terjun ke sumur saat benteng dikuasai musuh.
Meskipun banyak aspek cerita yang belum terpecahkan, reruntuhan Benteng Kuto Panji tetap menjadi daya tarik penting bagi pengunjung.
Kisahnya mencerminkan hubungan antara Tiongkok dan masyarakat Belinyu, serta menunjukkan dampak budaya dan sejarah yang mendalam. Keberadaan benteng ini sebagai saksi bisu masa lalu menambah daya tarik kota kecil ini.