Sembilan Perusahaan Punya Penghasilan Belimpah, Nomor Terakhir Pemimpin Pasar Perangkat Lunak

Microsoft dan Meta-Koranlapos.com-

Pada tahun 2016 yang lalu, menurut data dari Indonesia Corruption Watch, Sungai Liat berhasil melakukan ekspor timah sebesar 389.678 ton ke beberapa negara yang berbeda. 

2. Pulau Belitung, Kepulauan Bangka Belitung. 

Masih dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, kali ini ada Pulau Belitung yang menjadi daerah dengan hasil timah terbesar nomor 1 di Indonesia dan nomor 2 di dunia setelah negara Cina.

Hasil timah dari Pulau Belitung ini, bahkan sudah diakui oleh dunia, dan sering melakukan ekspor timah ke beberapa negara Asia dan Eropa. 

Salah satu faktor yang menjadikan Pulau Belitung begitu kaya akan timah, karena pada pulau tersebut ditemukan banyak sekali batuan dengan sifat asam. 

Bahkan pada tahun 2019, Pulau Belitung berhasil menghasilkan 2.056.428 ton timah menurut data dari ESDM Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Pada bulan Juli 2020, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengatakan bahwa Pulau Belitung sudah menyumbang sekitar 10,05 miliar ton timah dan masih memiliki cadangan timah sebesar 6,81 miliar ton. Hal ini cukup mengejutkan karena tambang timah di Pulau Belitung sudah digali atau diambil selama 3 abad lebih, namun masih memiliki cadangan timah yang sangat banyak. 3. Muntok, Kepulauan Bangka Belitung.

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memang sangat terkenal dengan hasil timahnya. 

Satu lagi daerah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang memiliki hasil timah terbesar di Indonesia adalah Muntok, yang berlokasi di Kabupaten Bangka Selatan. 

Pada tahun 2019, Muntok tercatat menghasilkan 8.500 ton timah.

4. Dabo, Kepulauan Riau. 

Daerah dengan hasil timah terbanyak di Indonesia selanjutnya adalah Dabo, yang berada di Provinsi Kepulauan Riau. 

Dabo sendiri sudah terkenal sebagai daerah penghasil timah terbesar di Indonesia sejak Indonesia masih dijajah oleh Belanda hingga tahun 1992.

Luas tambang timah di Dabo, Kepulauan Riau, mencapai 45.000 hektare dan sudah beroperasi selama 180 tahun lebih yang dikelola oleh perusahaan bernama PT Timah. Namun, pada tahun 1985 terjadi kemerosotan timah dan akhirnya ditutup pada tahun 1992 secara resmi. 

Awal mulai ditutupnya tambang ini karena pada tahun 1985 terjadi kemerosotan harga timah yang akhirnya membuat tambang di Dabo ini menjadi sepi proyek dan kemudian diikuti dengan terjadinya pemutusan kontrak besar-besaran dari para karyawan di tambang timah Dabo.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan