Sisa 200, Kuota Jemaah Haji Khusus Tidak Terserap Sepenuhnya

Bus angkutan Jemaah Haji di Arab Saudi.--

BACA JUGA:Pj Bupati Hadiri Rakornas Via Daring, Inilah Sampaian Presiden

"Tanggal 13 Juni sudah tidak terkejar sehingga tidak bisa dihabiskan. Namun sebenarnya untuk pendaftarannya itu sudah lunas semua, tapi secara pemisahan saja masalahnya. Jadi ada yang lunas tunda, kami coba ganti lagi namun ijin terbang dan kesiapan hotel di sini semua pakai sistem E-Haj jadi terkejar," katanya.

 

"Sistem E-Haj sekarang berbeda, dimana sekarang harus tambah kuota dulu baru bisa kontrak. Kalau tahun lalu kita bisa kontrak sebanyak mungkin baru kita bisa pemisahan," katanya.

 

Jadi kendala utama tidak terserapnya kuota haji khusus ini karena pertama masalah penerbangan dimana hari tanggal 13 Juni tidak mendapatkan izin terbang. Sehingga tidak bisa diberangkatkan semuanya. Kemudian 200 jemaah tadi ada masalah di sistem E-Haj.

 

"Mudah-mudahan tahun depan semua kuota ini terhabiskan, nol, jadi tidak ada kuota visa yang tersisa karena bagaimanapun juga antrean yang panjang ini harus kita urai," kata Iqbal. 

 

Iqbal juga mengapresiasi Kementerian Agama yang bisa menaikkan kuota haji khusus tahun ini, dari sebanyak 16 ribuan tahun 2023 menjadi 27 ribuan di 2024. Ini sekaligus menjadi sejarah bagi pemerintahan Indonesia saat ini. Kuota ini menjadi tanggung jawab PIHK.

 

"Sehingga kami semua ada sekitar 500 PIHK dari 11 asosiasi tentunya bersiap bagaimana meracik, meramu agar kuota semuanya terserap," katanya.

 

PIHK juga sudah membuat serangkaian persiapan ibadah haji, terutama menjelang wukuf di Arafah. Mereka akan memastikan bahwa seluruh jamaah haji khusus sebanyak 12.680 orang telah tiba di tanah suci dan sudah masuk ke Makkah. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan