Sambut Puncak Haji 2024, Seluruh Jamaah Haji Indonesia Sudah Bergeser ke Makkah
Seluruh Jamaah Haji Indonesia Sudah Bergeser ke Makkah. Foto Media Center Haji.--
Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah dr Enny Nuryanti mengatakan dari 57 pasien saat ini yang dirawat, mayoritas mendetita pnemonia.
“Pnemonia terbanyak, lalu dimensia dan dispepsia (keluhan lambung),” ujar dr Enny saat ditemui di Kantor KKHI, Makkah, Selasa (28/5/2024).
Menurutnya penyebab pnemonia menjadi penyakit pallng banyak yang diderita jemaah, salahsatunya karena udara panas. Saat ini di Makkah udara mencapai 43 derajat celcius.
“Saat berada di kloter terkena ISPA trus imunnya menurun dan geriatri hingga menyebabkan infeksi di paru. Saat ini kasus ISPA semakin banyak di kloter,” jelasnya.
Karena itu, kata dia., jemaah wajib mengenakan masker ke mana pun pergi. Bahkan saat beribadah di masjidil haram. “Ya seperti Covid dulu, dimasker terus. Mungkin kalau tawaf dilepas, tapi setelah itu dipakai lagi,” ujar dr Enny.
Selain disiplin mengenakan masker, jemaah haji juga harus makan makanan bergizi dan minum air cukup, kalau bisa ditanbah oralit. “Terakhir jangan merokok,” tegasnya.
Sejak klinik KKHI beroperasi, sebanyak 78 pasien telah dirawat inap dan 137 jemaah rawat jalan. “Untuk jemaah yang dirujuk ke RS Arab Saudi sebanyak 85 orang, sebagian sudah pulang,” katanya.