Wow, Ternyata Benteng Terluas di Dunia Ada di Indonesia, Ini Loh Nama Bentengnya

Benteng Buton, benteng terluas di Dunia, Sumber Instagram.--

Dengan total luas keseluruhannya mencapai 68.000 meter persegi, kompleks ini meliputi tiga bangunan penting lainnya seperti Binagraha, Wisla Negara, dan Kantor Kementerian Sekretariat Negara. 

Yang menjadi perbedaan antara kedua istana ini yaitu Istana Negara menghadap ke arah Jalan Peteron, sedangkan Istana Merdeka menghadap ke arah Medan Merdeka. 

Sebagai pusat kegiatan pemerintahan negara, saat ini Istana Negara menjadi tempat penyelenggaraan acara-acara yang bersifat kenegaraan.

Antara lain seperti pelantikan pejabat-pejabat tinggi negara, pembukaan musyawarah dan rapat kerja nasional, kongres bersifat nasional dan internasional, serta jamuan yang bersifat kenegaraan. 

Sementara fungsi Istana Merdeka hanya digunakan untuk menyelenggarakan acara-acara tertentu saja. 

Hal ini diawali pada 17 Agustus 1950,  yang menjadi saat pertama kali dalam sejarah dilakukan peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Istana Merdeka.

Pada awal pemerintahan Republik Indonesia, Istana Merdeka sempat menjadi saksi sejarah penanda tanganan Naskah Pengakuan Kedaulatan Republik Indonesia Serikat oleh pemerintah Belanda pada 27 Desember 1949. 

Waktu itu Indonesia diwakili Orang Seri Sultan Hamengkubuwono IX, sedangkan Kerajaan Belanda diwakili Ah Haje Lofing, Wakil Tinggi Mahkota Belanda di Indonesia. 

Dalam upacara yang mengharukan itu bendera Belanda diturunkan dan bendera Indonesia dinaikan.

Ratusan ribu masyarakat yang memenuhi tanah lapangan dan tangga-tangga gedung ini, diam mematung dan meneteskan air mata ketika bendera merah putih dinaikan. 

Ketika sang merah putih menjulang ke atas dan berkibar, maka rakyat yang hadir di depan gedung menyambut dengan teriakan, Merdeka, Merdeka. Sejak saat itu Istana Gambir ini dinamakan Istana Merdeka. (*)

Baca Juga Berita :

Oh Ternyata Ini Sejarah Istana Negara

KORANLAPOS.COM - Istana Negara pada awalnya merupakan kediaman pribadi seorang warga Belanda yang bernama Zee van Bram. 

Ia mulai membangun kediamannya pada tahun 1796, di masa pemerintahan Gubernur Jenderal Pieter Gerardus van Operstaden, hingga tahun 1804, atau masa pemerintahan Gubernur Jenderal Johannes Sieberg. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan