Waspada! Nyamuk Aides Aegypti Berantas dengan 3 M
Foto: Yani/Lapos Aiwa Marlina SKM MM--
LAPOS, Lahat - Perubahan cuaca menjadi faktor utama banyaknya nyamuk Aedes Aegypti yang menyebabkan DBD. Jika tidak ada nyamuk itu, tidak akan menular. Perkembangbiakan nyamuk juga didukung karena faktor lingkungan yang kurang baik.
Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Lahat mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan saluran air dan tempat penampungan air, yang seringkali menjadi sarang nyamuk Aedes Aegypti, pembawa virus penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lahat M Taufik Putra SKM MKEs melalui Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Aiwa Marlina SKM MM mengungkapkan, peningkatan kasus DBD dari bulan Januari ke bulan Maret ini yang paling banyak di bulan Januari sebanyak 59 kasus.
"Sebenarnya hujan ini tidak jadi masalah, asalkan tidak ada genangan air. Serta fogging (pengasapan) bukan solusi pemberantasan nyamuk, melainkan dengan cara memberantas sarang nyamuk dan menutup celah agar nyamuk tidak berkembang biak," ujarnya
Ditambahkan, adanya peningkatan dibulan Desember lalu, Musim hujan akan terus berlanjut dari bulan Desember hingga Maret ini, untuk itu perlu lakukan pencegahan.
Adapun, musim hujan menjadi faktor utama peningkatan kasus DBD, karena air yang tergenang menjadi tempat ideal bagi nyamuk untuk berkembang biak.
Untuk itu harus melakukan pencegahan dengan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan Menguras, Menutup, Mengubur (3M).
Kasi P2PM, Mulawarman, menekankan bahwa fogging hanya efektif membunuh nyamuk dewasa, sedangkan untuk membunuh jentik nyamuk, diperlukan dengan menaburkan bubuk larvasida ke dalam genangan air. (yani)