Jumlah Pegawai Bertambah, Lahat Perkuat Digitalisasi dan Pelayanan Publik

Wabup Lahat Widia Ningsih membahas tentang akan ada penambahan pegawai dan upaya memperkuat kualitas pelayanan masyarakat..-Koranlapos.com-Foto Dokumen Humas Pemkab

KORANLAPOS.COM -  Pemerintah Kabupaten Lahat tengah membahas formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) paruh waktu bersama Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM). Dari hasil rapat, tercatat sekitar 2.905 calon PPPK yang akan diusulkan dalam formasi paruh waktu.

“Kalau saat ini jumlah ASN dan PPPK sudah banyak, dan ditambah lagi 2.905, jumlah birokrat di Kabupaten Lahat tentu akan semakin besar,” ujar Wakil Bupati Lahat Widia Ningsih. Ia menyebutkan bahwa belanja pegawai pun akan meningkat signifikan nantinya.

Menurutnya, kondisi ini memiliki dua sisi. “Positifnya, apa yang diharapkan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pegawai bisa terlaksana. Namun negatifnya, jumlah pegawai yang terlalu banyak berpotensi menimbulkan overload di beberapa unit kerja,” katanya.

Widia menekankan, pelayanan publik harus menjadi prioritas utama. Meski jumlah pegawai bertambah, yang terpenting adalah memaksimalkan kualitas layanan kepada masyarakat. “Pelayanan publik kita, terutama di Dinas Dukcapil, RSUD, dan sektor kesehatan serta lainnya, masih perlu ditingkatkan. Itu pekerjaan rumah kita semua, baik pemerintah maupun masyarakat,” ujarnya.

BACA JUGA:Wabup Lahat Gaungkan Semangat Gemarikan demi Masa Depan Bangsa

BACA JUGA:Ketua PGRI Lahat Ingatkan Pentingnya Menanamkan Kebiasaan Positif pada Siswa

Ia mendorong adanya percepatan dan kemudahan layanan publik secara agresif, agar stigma negatif di masyarakat dapat dihilangkan. “Kalau pelayanan publik baik, masyarakat akan merasakan manfaatnya secara langsung,” katanya.

Widia juga menyoroti pentingnya digitalisasi layanan. Pemkab Lahat disebutnya harus memiliki langkah strategis memanfaatkan teknologi, termasuk Artificial Intelligence, untuk integrasi pelayanan publik secara daring.

“Nilai Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) kita saat ini masih yang terendah di Sumatera Selatan. Ini menjadi tantangan yang harus segera dibenahi,” tegasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan