Doa, Pohon, dan Ikan yang Dilepas
Penanaman pohon dan pelepasan ikan menjadi rangkaian acara syukuran peresmian Masjid Al-Zairus yang dihadiri Bupati Lahat.-Koranlapos.com-Zaki / Lahat Pos
KORANLAPOS.COM - Desa Lubuk Selo di Kecamatan Gumay Ulu tampak berbeda. Suasana desa lebih hidup. Warga berbondong-bondong menuju Masjid Al-Zairus. Hari itu masjid baru diresmikan. Syukuran digelar sederhana, tapi penuh makna.
Bupati Kabupaten Lahat, Bursah Zarnubi, hadir. Ia datang bukan hanya sebagai pejabat, tapi juga sebagai sahabat lama dari Ketua Pembangunan Masjid, M. Husni Chandra. “Saya diundang kawan lama,” katanya sambil tersenyum.
Tamu yang hadir pun beragam. Dari Bupati Empat Lawang, Wali Kota Pagar Alam, pejabat kabupaten, hingga keluarga besar almarhum H. Zainudin bin Lengkukup. Mereka duduk bersama warga, melebur dalam kebersamaan.
Acara peresmian tidak hanya ditandai doa. Ada pula penanaman pohon. Ada pelepasan ikan ke sungai. Simbol kecil tentang kehidupan yang seharusnya dijaga.
BACA JUGA:DPC PPP Lahat Sambut Aklamasi Agus Suparmanto sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan
BACA JUGA:SMK Negeri 1 Lahat Teguhkan Komitmen Cegah Bahaya Narkoba di Kalangan Pelajar
Di situlah Bupati menitipkan pesan. Tentang sungai yang mulai kehilangan ikannya. Tentang cara-cara yang merusak: menyetrum, memutas, meracun. “Yang akan datang tidak boleh lagi,” ujarnya pelan, kemarin.
Ia menyebut, aturan daerah sudah ada. Akan ditegakkan. Sepanjang aliran sungai akan dipasang papan larangan. Dan ia mengingatkan: tanggung jawab menjaga bukan hanya di pemerintah, tapi juga di kepala desa.
Masjid itu akhirnya bukan sekadar tempat ibadah. Dari sana, lahir pesan tentang amanah. Tentang menjaga alam. Tentang kebersamaan yang tak berhenti di ruang doa.