Dahlan Iskan Di Mata Orang Aceh

(Foto: Dahlan Iskan di Mesjid Baiturrahim Ulee Lheu)--

 

"Kita langsung berangkat, ya. Tatang yang nyetir. Anda duduk di depan, Isna di belakang."

 

Saya merasa tidak enak, dan menawarkan diri untuk duduk di kursi paling belakang, Agar Tatang dan Isna bisa bersebelahan. 

 

"Saya duduk di kursi belakang aja, Abah." 

 

"Tidak, Anda hari ini tamu saya, Anda duduk di depan."

 

Sedang Dahlan duduk di tengah bersama seorang pengacara senior, yang baru saja tiba dari Jakarta. Sebelum menuju Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), kami mampir di sebuah restoran. Pemilik restoran terlihat sangat akrab dengan Dahlan, bahkan ia dan para staf ikut berswafoto dengan Dahlan. Lalu saya ikut dikenalkan dengan pemilik rumah makan itu.

 

Di tempat itu, sepertinya Dahlan bertemu dengan orang penting yang belum pernah saya kenal. Saya mencoba menepi duduk di meja lain. Dahlan tak mengizinkannya. Maka saya pun ikut semeja dengan orang penting itu, ramah pula.

 

Kami duduk di meja makan dengan bentuk bundar, dan di tengahnya terdapat papan bundar dengan diameter lebih kecil. Saya jadi tahu dari Dahlan ternyata meja bundar yang bisa diputar ini memiliki nama.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan