Implementasi Wajib Belajar 1 Tahun Pra Sekolah, Plt Disdikbus Lahat Tekankan Pembelajaran Menyenangkan

Reporter: Yani |

Editor: Zaki |

Jumat , 20 Jun 2025 - 20:31

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Lahat, Dr. Hasperi Susanto SPd MM. --

implementasi wajib belajar 1 tahun pra sekolah, plt disdikbus lahat tekankan pembelajaran menyenangkan                            koranlapos.com - implementasi program wajib belajar 13 tahun dicanangkan pemerintah dengan memasukkan satu tahun pra sekolah atau pendidikan anak usia dini (paud), mendapat perhatian serius dari pelaksana tugas (plt) kepala dinas pendidikan dan kebudayaan (disdikbud) kabupaten lahat, dr. hasperi susanto spd mm. 
ia menekankan bahwa meskipun paud kini menjadi bagian dari wajib belajar, pendekatan pembelajarannya harus tetap disesuaikan dengan karakteristik anak usia dini.
hasperi menjelaskan bahwa, program wajib belajar 13 tahun memang sudah dimulai tahun ini, dan satu tahun di antaranya diperuntukkan bagi paud.
namun, ia mengingatkan para pendidik dan orang tua untuk memahami bahwa proses pembelajaran di paud sangat berbeda dengan jenjang pendidikan formal lainnya. 
baca juga:petani berkeluh kesah, harga biji kopi robusta di empat lawang anjlok
baca juga:warga serahkan senpi rakitan, kapolsek tebing tinggi bilang ini
"memang di tahun ini diwajibkan untuk 13 tahun wajib belajar. 13 tahun wajib belajar itu, satu tahunnya paud," ujarnya.
ia menegaskan, fokus utama di jenjang paud bukanlah pada tuntutan akademis yang berat. 
"tapi harus diperhatikan juga, untuk di paud sendiri, proses pembelajarannya berbeda. memastikan menyenangkan, jangan terlalu berat," tambahnya.
baca juga:sebut ada kendala mobile jkn, wabup lahat : banyak masyarakat di desa belum tau
baca juga:alhamdulillah : 350 siswa diterima di smkn 1 lahat lewat jalur tes 
ia secara spesifik menekankan bahwa, paud tidak menuntut anak-anak untuk harus bisa membaca, menulis, dan berhitung.
"salah satunya targetnya harus bisa membaca, menghitung, calistung dalam artian itu. nah itu tidak dituntut," tegasnya.
lebih lanjut, dalam masa transisi dari paud ke sekolah dasar (sd), hasperi juga mengingatkan agar tidak ada sd yang mengategorikan penerimaan siswa berdasarkan kemampuan membaca dan berhitung. 
menurutnya, kelas satu dan kelas dua sd pun masih harus menerapkan proses pembelajaran yang ringan dan berfokus pada hal-hal lain yang penting untuk perkembangan anak. 
baca juga:ketahui manfaat tanaman obat daun bawang untuk ibu hamil dan janin
"apalagi sekarang masa transisi paud ke sd juga di situ, jangan sampai ada sd yang mengkategorikan ketika dia menerima di sd tersebut, bisa berhitung dan membaca," jelasnya. 
dia menambahkan, kelas satu, kelas dua itu masih harus ringan proses pembelajarannya. karena dia dituntut berkolaborasi dengan teman-temannya.
ia juga menyinggung tentang tujuh kebiasaan anak hebat yang akan diterapkan secara berkesinambungan. 
"tadi ada tujuh kebiasaan anak hebat, yaitu bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi. gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat. itu yang akan diterapkan benar-benar ke depan nanti dalam proses paud, sd, smp, maupun tingkat selanjutnya," pungkasnya.
hasperi menandakan arah pendidikan yang lebih holistik, dan berfokus pada pembentukan karakter serta kolaborasi anak sejak dini.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Koran Lahat Pos Edisi Sabtu 21 Juni 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan