DPRD Dapil 1 Lahat Reses ke Dinas TPHP, Bahas Tentang Ternak Sapi, Perusda Hingga Antisipasi Penyakit Hewan

Kunjungan reses DPRD Dapil 1 Lahat disambut jajaran Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (TPHP) Kabupaten Lahat.--

Gaharu mengatakan bahwa rata-rata masyarakat berkebun sawit tidaklah begitu banyak. Mayoritas kebun sawit dikelola oleh perusahaan-perusahaan di Lahat. 

"Terkadang perusahaan tidak boleh memasukan sapi, kalau mau kembangkan sapi di perusahaan tentu perlu kerjasama," sampainnya.

Sambungnya, untuk penyiapan sapi tentu harus melalui kajian yang luar biasa. Sebab ada penyakit akut yang kerap menyerang hewan ternak sapi seperti jembrana. 

"Perlu ada antisipasi pada penyakit jembrana, kalau satu kena, maka kena semua. Beda dengan sapi dusun. Jadi harus siap menghadapi itu, jadi kalau Perusda mengelola, maka harus ada pengawasan ketat," tutur politisi Gerindra Lahat ini. 

Selain itu persiapan pakan sapi, Gaharu menyarankan agar kelompok tani terakhusus yang mengelolanya ini, perlu dibantu alat penghancur pakan. 

"Saran kami jangan dilepas liarkan, karena bisa tak maksimal ter-awasi. Kemudian untuk pengembangbiakan siap, harus dipilih betul khususnya si jantan," ujarnya. 

Menurut Anggota DPRD Lahat Arry SM, bahwa keberhasilan pengembangbiakan sebelum-sebelumnya hanya terpantau 10 persen khusus yang sampai dikelompok tani.

"Jadi dengan ada peruabahan sistem mekanismenya, maka mudah mudahan ke depan bisa berubah. Dengan catatan, Perusda harus bagus dulu," sebut politisi Nasdem Lahat ini. 

Sambung Arry, untuk kelompok tani harus betul-betul dievaluasi. Utamakan yang telah berhasil sebelumnya dan berdayakan pengembangbiakan sapi ini. "Berdayakan yang punya catatan telah berhasil," ujarnya.

Anggota DPRD Lahat Marwan Ardiansyah menyebutkan angka estimasi sapi dari anggaran yang telah dipersiapkan. Belum lagi untuk kesiapan pengurus seluruh administrasi. 

Ketua DPRD Lahat Fitrizal Homizi ST MSi MM mengatakan bahwa banyak sekali yang harus disiapkan dan untuk regulasinya. Termasuk regulasi persetujuan DPRD pembentukan Perusda. 

"Termasuk antisipasi penyakit kuku pada sapi. Karena di Lahat sempat ada yang menyerang, jadi sangat perlu diantisipasi. Selain itu tentu kami DPRD mendukung seribu persen untuk mekanismenya ini," sampaiannya.

Reses tahap III ini dalam rangka silahturahmi dan penjaringan aspirasi singkronisasi perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2025. 

Turut hadir Ketua DPRD Lahat Fitrizal Homizi ST MSi MM, Wakil Ketua I Andriansyah SH, Wakil Ketua II Gaharu SE MM, Anggota DPRD Sri Marhaeni Wulansih SH, Ismail Aripin SE, Hj Sumiati SPd, M Aldo SH, Marwan Ardiansyah SE MSi, H Junaidi, dan Arry SM. (*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan